2018
DOI: 10.35842/ilgi.v2i1.72
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Asupan energi, konsumsi suplemen, dan tingkat kebugaran pada atlet sepak bola semi-profesional

Abstract: Latar Belakang: Kebutuhan energi yang berasal dari karbohidrat, protein, dan lemak berperan untuk meningkatkan kesehatan dan stamina dalam permainan sepak bola. Aktivitas latihan pada sepak bola menyebabkan kebutuhan energi atlet mengalami peningkatan. Selain energi, atlet membutuhkan tambahan vitamin dan mineral, baik dari makanan atau dari konsumsi suplemen. Atlet sepak bola profesional memiliki pola latihan yang berbeda dengan atlet sepak bola semi-profesional yang turut berperan dalam perbedaan kebutuhan e… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
3
0
6

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 9 publications
(9 citation statements)
references
References 1 publication
0
3
0
6
Order By: Relevance
“…The fitness level is divided into poor (very poor) and good (moderate-very good). Meanwhile, BMI is divided into BMI ≤25 and BMI >25 (Desiplia, Indra and Puspaningtyas, 2018;Aprianto and Nurwahyuni, 2021).…”
Section: Bivariate Analysismentioning
confidence: 99%
“…The fitness level is divided into poor (very poor) and good (moderate-very good). Meanwhile, BMI is divided into BMI ≤25 and BMI >25 (Desiplia, Indra and Puspaningtyas, 2018;Aprianto and Nurwahyuni, 2021).…”
Section: Bivariate Analysismentioning
confidence: 99%
“…mengurangi stress fisiologis pada atlet (Syafrizar & Welis, 2009). Vitamin C sangat penting bagi para atlet karena memiliki fungsi menjaga kesehatan atau melawan infeksi (Desiplia et al, 2018).…”
Section: Konsumsi Vitamin C Yang Adekuat Dapatunclassified
“…Klub [6]. Kelincahan juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti postur tubuh, berat badan, tinggi badan, satatus gizi, konsumsi lemak, konsumsi kalsium, serta aktivitas fisik (intensitas latihan) [7] dan inilah mengapa konsumsi kalsium dan latihan perlu memadai untuk memberikan elastisitas pada otot tungkai agar otot tersebut sanggup untuk berontraksi dan berelaksasi dengan baik sehingga dapat menghasilkan kelincahan [8]. Hal tersebut yang dapat menjadi salah satu faktor yang menyebabkan hasil penelitian ini tidak terdapat hubungan memiliki status gizi obesitas sebanyak 3 orang (8,6%).…”
Section: Pendahuluanunclassified