Anemia merupakan kelainan gizi yang paling sering ditemukan di dunia dan menjadi masalah kesehatan masyarakat yang bersifat epidemik. Salah satu golongan yang rawan terkena anemia adalah remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola konsumsi makanan sumber zat besi heme dan non heme, protein, vitamin c dengan kejadian anemia pada remaja putri di Kabupaten Majene. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif dengan menggunakan desain cross-sectional. Sampel berjumalah 126 orang. Data diperoleh menggunakan kuesioner ffq dan pengambilan sampel darah. Analisis data di dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi square. Hasil analisis uji chi-square dengan α=0,05, menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara pola konsumsi makanan sumber zat besi heme dengan kejadian anemia pada remaja putri (p=0,340), tidak ada hubungan antara pola konsumsi makanan sumber zat besi non heme dengan kejadian anemia pada remaja putri (p=0,981), tidak ada hubungan antara pola konsumsi makanan sumber protein dengan kejadian anemia pada remaja putri (p=0,674), tidak ada hubungan antara pola konsumsi makanan sumber vitamin c dengan kejadian anemia pada remaja putri (p=0,354), tidak ada hubungan antara pola konsumsi makanan sumber penghambat zat besi dengan kejadian anemia pada remaja putri (p=0,734), dan ada hubungan antara haid/menstruasi dengan kejadian anemia pada remaja putri (p=0,008). Dari penelitian ini dapat disimpulkan tidak ada hubungan antara pola konsumsi makanan sumber zat besi heme, non heme, protein, vitamin c serta penghambat penyerapan zat besi dengan kejadian anemia pada remaja putrid an ada hubungan antara haid/mentruasi dengan kejadian anemia pada remaja putri di Kabupaten Majene.