Mencit dikenal sebagai salah satu jenis hewan coba yang mudah dikembangbiakan. Beberapa galur mencit telah digunakan secara luas untuk tujuan riset eksperimental maupun komparatif. Akan tetapi, kontrol genetik dan beberapa aspek pemeliharaan lainnya seringkali kurang diperhatikan terutama pada peternakan mencit tradisional. Hal ini dapat memicu kemunculan beberapa jenis penyakit yang menyebabkan kerugian ekonomi peternak. Salah satu penyakit akibat rendahnya kualitas manajemen pemeliharaan mencit adalah kemunculan massa abnormal superfisial. Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi variasi dan karakter morfologis dari temuan massa abnormal superfisial dari mencit-mencit di Malang Raya. Sebanyak 54 ekor mencit dengan massa abnormal superfisial dikoleksi dari tujuh peternakan mencit dan dieutanasi berdasar aturan berlaku. Pemeriksaan makroskopik dan mikroskopik dilakukan dengan prosedur standar. Pemeriksaan sitologi dilakukan dengan prosedur Fine Needle Aspiration dengan pewarnaan Giemsa. Dua jenis morfologi utama yang dapat dikenali dikategorikan sebagai massa non-neoplastik dan nonneoplastik. Pemeriksaan sitologi pada massa neoplastik menunjukkan selularitas yang tinggi didominasi sel-sel epitelial sedangkan pada massa nonneoplastik didominasi oleh leukosit dan eritrosit. Arsitektur histopatologi dari 36 massa neoplastik menunjukkan karakter adenokarsinoma mammae sedangkan pada massa noneoplastik lebih bervariasi antara lain abses subkutan (13), hematoma (1), krusta (2), dan nodul granulasi (2). Simpulannya adalah massa abnormal superfisial yang muncul pada mencit-mencit yang dibudidayakan di Malang Raya dapat berupa adenokarsinoma, abses subkutan, dan hematoma. Kejadian adenokarsinoma mendominasi jenis massa yang ditemukan disusul oleh abses subkutan dan hematoma.