Penelitian ini bertujuan melihat profil darah kucing lokal, meliputi sel darah merah, sel darah putih, hemoglobin, hematokrit, dan trombosit selama kesembuhan tranplantasi kulit secara autograft. Sebanyak sembilan ekor kucing lokal (Felix catus) jantan umur 1-2 tahun dengan bobot badan 3-4 kg dibagi menjadi tiga kelompok perlakuan. Pada kucing tersebut dilakukan pencukuran rambut dan disinfeksi di area kaki depan sisi lateral, selanjutnya dibuat luka sayat/incisi 2x2 cm. Luka dibalut dengan kasa steril yang dibasahi povidone iodine dan dibiarkan selama beberapa hari. Kucing dengan sayatan yang dibiarkan tersebut dikelompokan menjadi kelompok I (dua hari), kelompok II (empat hari) dan kelompok III (enam hari). Transplantasi dilakukan dengan mengambil kulit dari area thorak dan ditempatkan pada resipien dengan terlebih dahulu permukaan luka kulit donor dan dasar luka resipien dibersihkan dari jaringan subkutis. Pengambilan sampel darah dilakukan melalui vena cephalica antebrachii anterior pada hari ke-0, 3, 6, 9, 12, dan 18. Berdasarkan hasil penelitian terjadi perbedaan yang signifikan (P<0,05) terhadap jumlah sel darah merah, sel darah putih, hemoglobin, dan hematokrit, sedangkan jumlah trombosit tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan (P>0,05) di antara kelompok perlakuan. Kondisi sistemik tubuh kucing kelompok II dan III lebih baik dibandingan kelompok I.