Pendahuluan. Kemoterapi intensif pada pasien leukemia akut akan menyebabkan neutropenia berat dan infeksi (demam neutropenia) dengan angka kematian yang tinggi. Ketersediaan data mengenai organisme patogen penyebab sangat penting dalam menentukan pilihan terapi antibiotik empirik dan umumnya diperoleh dari surveilans bakterial. Penelitian ini bertujuan untuk menilai patogen bakteri pada pasien leukemia akut yang menjalani kemoterapi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) agar dapat memberikan informasi dalam kebijakan antimikrobial di rumah sakit.Metode. Penelitian retrospektif dari data surveilans bakterial pada pasien leukemia akut yang menjalani kemoterapi selama tahun 2008-2010 di ruang isolasi (lantai 8) Gedung A Rawat Inap Terpadu RSCM. Data isolat surveilans didapatkan dari hasil kultur dari feses, usap hidung-tenggorok, prepusium, dan lokasi lain (urin, sputum, kulit-sesuai indikasi) pada pasien leukemia akut sebelum dan saat kemoterapi intensif. Kultur darah diambil pada saat pasien mengalami demam saat demam neutropenia, diambil dari kateter vena sentral dan darah tepi menggunakan Bactec . Prosedur kultur lain (swab, urine, feses) dilakukan sesuai protokol baku kultur bakteri di laboratorium. Pengambilan darah/spesimen dilakukan oleh perawat ruang isolasi menggunakan prosedur baku yang telah ditetapkan dan proses kultur dilakukan di divisi mikrobiologi Departemen Patologi Klinik RSCM.Hasil. Terdapat 1.127 isolat pasien leukemia akut (acute myeloid leukemia -AML atau acute lymphocytic leukemia -ALL) yang dapat dianalisis. Bakteri gram positif secara signifikan lebih tinggi dibandingkan bakteri gram negatif pada saluran nafas (514 dari 675 isolat; 76,1%) dan kultur darah selama demam neutropenia (Staphylococcus epidermidis dan Streptococcus anhemolyticus -81 dari 103 isolat; 78,7%). Terkait surveilans bakteri pada usus, hanya 8 dari 45 isolat E. coli pada feses yang dapat dianalisis untuk sensitivitas terhadap siprofloksasin/kotrimoksasol dan 37 isolat lainnya sensitif terhadap antimikrobial lain yang tidak digunakan untuk dekontaminasi usus pada AML/ALL. Pola sensitivitas dari isolat lainnya tidak dapat dianalisis terhadap antibiotik yang sesuai pedoman tata laksana demam neutropenia di rumah sakit karena banyaknya jenis antibiotik yang diujikan.Simpulan. Dari 1.127 isolat pada pasien leukemia akut yang menjalani kemoterapi intensif di RSCM, didapatkan bahwa bakteri gram positif merupakan yang paling banyak ditemukan pada surveilans saluran napas dan kultur darah selama demam neutropenia.