Indonesia tidak hanya kaya akan keragaman pisang namun juga menjadi pusat penyebaran pisang. Produksi pisang di Indonesia merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Namun dari hasil produksi yang besar, 90% hasil produksi baru dimanfaatkan di skala nasional saja. Selain tingkat kualitas pisang dari hulu ke hilir, salah satu faktor yang menyebabkan ekspor pisang dari Indonesia kecil adalah tidak tersedianya data komprehensif mengenai pisang-pisang Indonesia. Data komprehensif yang lengkap, melingkupi data biologis, molekuler, biogeografi, dan etnobotani pisang yang terangkum dalam suatu wadah akan memudahkan peneliti atau petani pisang untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. Data-data yang terkumpul dapat dimanfaatkan untuk memaksimalkan potensial buah pisang. Salah satu studi yang tengah berkembang adalah studi tentang nutrigenomik dan nutrigenetik. Studi nutrigenetik dan nutrigenomik memanfaatkan informasi-informasi molekuler dan omics buah pisang yang telah dikumpulkan untuk dikembangkan menjadi suatu penemuan yang dapat bermanfaat, terutama yang berhubungan dengan ilmu gizi dan industri makanan contohnya seperti, personalized diet. Saat ini baru terdapat dua situs yang memiliki arsip geragaman genetik pisang yaitu The Banana Genome Hub dan MusaNet. Aliansi peneliti pisang di Indonesia yang tergabung dalam “Bali International Research Center of Banana” (www.big.or.id) telah mengumpulkan data pisang Indonesia. Data pisang Indonesia diharapkan membantu perkembangan industri pangan berbasis pisang, agroindustri, industri kreatif, dan produk-produk berbasis pisang Indonesia. Diharapkan kedepannya, dengan data yang telah dikumpulkan, seluruh bagian tanaman pisang Indonesia dapat dijadikan suatu produk yang bermanfaat bagi masyarakat luas, sekaligus mendukung perekonomian Indonesia.