2016
DOI: 10.3390/rel7070086
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Believing Selves and Cognitive Dissonance: Connecting Individual and Society via “Belief”

Abstract: "Belief" as an analytical tool and critical category of investigation for the study of religion has been a resurging topic of interest. This article discusses the problems of language and practice in the discussion of "belief" and proceeds to map a few of the emergent frameworks, proposed within the past decade, for investigating "belief". The issue of inconsistency, however, continues to remain a perennial issue that has not been adequately explained. This article argues for the utility and value of the "beli… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2018
2018
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(1 citation statement)
references
References 61 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Keaktifan seseorang yang berhubungan dengan penguatan keyakinan pada Allah dapat memperkuat motivasi untuk hidup. Bae (2016) menyatakan keyakinan pada agama adalah suatu representasi, fungsi dari sejarah budaya yang mengikat individu dengan masyarakatnya. Keyakinan agama tidak hanya merefleksikan keberadaan manusia tetapi juga memfasilitasi orientasi individu terhadap kenyataan yang mengikutinya.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Keaktifan seseorang yang berhubungan dengan penguatan keyakinan pada Allah dapat memperkuat motivasi untuk hidup. Bae (2016) menyatakan keyakinan pada agama adalah suatu representasi, fungsi dari sejarah budaya yang mengikat individu dengan masyarakatnya. Keyakinan agama tidak hanya merefleksikan keberadaan manusia tetapi juga memfasilitasi orientasi individu terhadap kenyataan yang mengikutinya.…”
Section: Pembahasanunclassified