Membuat ide merupakan kegiatan mencari solusi, mengolah pikiran, menganalisis, dan menemukan pengetahuan. Teknologi informasi belakangan ini mencakup banyak hal. Pada praktik pengelolaan ide yang masih menggunakan cara tradisional, terdapat banyak hambatan yang dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu faktor internal dari individu itu sendiri maupun faktor eksternal. Kehadiran teknologi menjadikan interaksi pada ide manajemen lebih sehingga sekelompok orang dapat membuat interaksi untuk ide yang berawal dari gagasan satu orang menjadi buah pikiran banyak orang. Interaksi ini merupakan salah satu yang menjadi acuan bahwasanya kualitas ide atau gagasan tersebut patut dipertimbangkan. Dalam penelitian ini dikembangkan sistem manajemen ide yang menerapkan metode pendukung keputusan dengan mengukur secara matematis terhadap interaksi dan poin-poin penting dalam sebuah ide. Metode Analytical Hierarchy Process dan metode Simple Additive Weighting digunakan sebagai pemilihan ide terbaik dalam sebuah kelompok berdasarkan tingkat kepentingan kriteria yang diharapkan. Dalam pengujian iterasi, perhitungan AHP dan SAW dapat diimplementasikan pada program aplikasi. Iterasi program yang dilakukan dapat menghitung nilai dari data kuantitatif. Dalam penerapan metode, terdapat beberapa kekurangan yang menyebabkan sistem menjadi sulit digunakan. Metode Modifikasi AHP menghasilkan peluang konsistensi yang sebelumnya hanya 17,484% meningkat menjadi 99,98% dan mudah digunakan. Dari modifikasi yang dilakukan akan menghindarkan pengguna untuk melakukan input yang tidak konsisten. Penggunaan kombinasi metode AHP dan SAW akan meningkatkan kinerja berdasarkan waktu eksekusi dan penggunaan sumber daya perangkat.