Conflict since 2000 between the community and alas purwo national park, triggered by the encroachment of forest areas by the community used for agricultural land area of 10 ha. Problems in the form of overlapping interests from various parties, there is no common perception about the function of the national park. This research aims to identify the causes of land conflicts in the national park area, along with solutions to conflict problems. This research is descriptive qualitative research with a method or approach to case studies. The selection of research locations was conducted through purposive sampling techniques with village criteria bordering the Alas Purwo National Park area, where there is a conflict of interest between the community and the manager of the national park area. Data collection through interviews, observations and documentation studies. Data analysts use interactive models, namely: data reduction, data presentation and conclusion withdrawal. The results of the study showed the efforts made by the national park in resolving the conflict that occurred in the Patuk Block, until now there has been no meeting point and results agreed upon by both sides. Land conflict resolution uses problem solving strategies that are integrative solutions for the realization of a joint agreement on the sustainability of conservation areas.Konflik sejak tahun 2000 antara masyarakat dan pihak Taman Nasional Alas Purwo, dipicu oleh perambahan kawasan hutan oleh masyarakat yang digunakan untuk lahan pertanian seluas 10 ha. Permasalahan berupa tumpang tindih kepentingan dari berbagai pihak, belum adanya kesamaan persepsi mengenai fungsi taman nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab konflik lahan yang ada di kawasan taman nasional, beserta solusi pemecahan masalah konflik. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan metode atau pendekatan studi kasus. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan melalui teknik purposive sampling dengan kriteria desa yang berbatasan dengan kawasan Taman Nasional Alas Purwo, dimana terjadi konflik kepentingan antara masyarakat dan pengelola kawasan taman nasional. Pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Analis data menggunakan model interaktif, yaitu: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan upaya yang dilakukan pihak taman nasional dalam menyelesaikan konflik yang terjadi di Blok Patuk, sampai saat ini belum ada titik temu dan hasil yang disepakati kedua belah pihak. Penyelesaian konflik lahan menggunakan strategi problem solving yang bersifat solusi integratif demi terwujudnya kesepakatan bersama terhadap kelestarian kawasan koservasi.