2015
DOI: 10.21093/at.v1i1.420
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Bisnis Dalam Perspektif Islam (Telaah Konsep, Prinsip dan Landasan Normatif)

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
11
0
20

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
6
1

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 26 publications
(31 citation statements)
references
References 0 publications
0
11
0
20
Order By: Relevance
“…Era globalisasitelah menjadi habitat yang subur untuk persaingan usaha yang memproduksi motif mencari keuntungan materil sebagai titik sentralnya. Ruang-ruang bisnis terisi oleh kerakusan dan keserakahan yang semakin liar dan brutal.Hal ini disebabkan unsur meterialisme yang mendominasi danmenyeret para usahawan kedalam kondisi di-mana nilai-nilai spritual dan sosial yang mengajarkan etika yang baik termarjinalkan.Bisnis diartikan sebagai peluang untuk memperoleh keuntungan ganda semata karena asumsinya bahwa bisnis adalah bisnis (Norvadewi, 2015).Ukuran kinerja yang baik adalah memaksimumkan keuntungan dan meminimumkan kerugian berbentuk materialwalaupun output tersebut diperoleh dengan cara spekulatif. Akhirnya problematika dilematis warnai diskursus pemikiran usahawan karena benturan kepentingan (self interest), persaingan (competition) dan berujung pada perselisihan (conflic) (Nuryadin, 2015).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 2 more Smart Citations
“…Era globalisasitelah menjadi habitat yang subur untuk persaingan usaha yang memproduksi motif mencari keuntungan materil sebagai titik sentralnya. Ruang-ruang bisnis terisi oleh kerakusan dan keserakahan yang semakin liar dan brutal.Hal ini disebabkan unsur meterialisme yang mendominasi danmenyeret para usahawan kedalam kondisi di-mana nilai-nilai spritual dan sosial yang mengajarkan etika yang baik termarjinalkan.Bisnis diartikan sebagai peluang untuk memperoleh keuntungan ganda semata karena asumsinya bahwa bisnis adalah bisnis (Norvadewi, 2015).Ukuran kinerja yang baik adalah memaksimumkan keuntungan dan meminimumkan kerugian berbentuk materialwalaupun output tersebut diperoleh dengan cara spekulatif. Akhirnya problematika dilematis warnai diskursus pemikiran usahawan karena benturan kepentingan (self interest), persaingan (competition) dan berujung pada perselisihan (conflic) (Nuryadin, 2015).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Dari beberapa penelitian tersebut semakin membuka tabir bahwa para usahwan Muslim meminati untuk mengaktualisasikan konsep religiusitas dalam memutar roda perekonomian-nya, karena disamping nilai ekonomi didapatkan, hubungan sosial dengan masyarakat-pun lebih membaik disisi lain ketenangan batin dan kedekatan dengan tuhan lebih terasa (Barus & Nuriani, 2016), (Norvadewi, 2015). Akan tetapi dalam realitasnyaimplementasi etika bisnis syariah memiliki banyak pola (Fauzia, 2018)dalam jati diri usahawan Muslim terdapat diferensiasi presepsi ketika menginternalisasikan asas-asas bisnis syariah kedalam tingkah laku ekonominya.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Nabi Muhammad SAW mengajarkan beberapa prinsip yang telah dipraktikkan oleh bisnis modern, seperti: (1) customer oriented, yang dilakukan oleh Rasulullah melalui perilaku jujur, adil, dan tanggung jawab dalam perjanjian bisnis. (2) transp mengenai mutu, kuantitas, komposisi, bahkan susunan unsur kimia dan sebagainya atas produk yang; (3) persaingan sehat; dan (4) fairness atau keadilan (Norvadevi , 2015) . Dengan demikian, pencapaian kemaslahatan bisnis dalam Islam bukan berarti menghalalkan segala cara.…”
Section: Landasan Teoriunclassified
“…Therefore, business activities affect all levels of human life whether, individually, socially, regional, national, and international. It was found [1], that everyday humans there are processes of interaction, buying and selling, producing, showing off, working, and so on as a profit-making process [2].…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%