Dunia literasi Indonesia mulai menapaki geliat yang positif. Hal ini terlihat dari lahirnya para penulis muda dan influencer literasi di Indonesia. Salah satunya adalah menjadi bookstagrammer atau reviewer buku-buku di platform Instagram. Para bookstagrammer ini mempromosikan berbagai genre buku berkualitas untuk dibaca para pengikutnya. Laut Bercerita menjadi salah satu novel populer fiksi sejarah yang banyak direkomendasikan oleh para bookstagrammer dan Youtuber. Novel yang ditulis oleh Leila S. Chudori ini juga memperoleh penghargaan dari S.E.A. Write Award 2020. Karena cerita yang menarik, alur dan penokohan yang cukup bagus, novel ini juga diangkat ke layar lebar. Dalam novel ini, banyak ditemukan penggunaan disfemisme yang merupakan salah satu bentuk metafora. Melihat fenomena ini, peneliti tertarik untuk meneliti tentang disfemisme yang dilihat sebagai metafora di dalam novel ini. Sejauh ini, penelitian mengenai disfemisme yang diteliti dengan pendekatan semantik kognitif masih jarang bahkan belum pernah dilakukan. Karena itu, peneliti tertarik untuk menganalisis disfemisme dengan pendekatan semantik kognitif dengan harapan agar melanjutkan penelitian terdahulu tentang disfemisme (Laili, 2017) dari perspektif semantik kognitif. Karena itu, peneliti tertarik untuk menganalisis disfemisme dengan pendekatan semantik kognitif. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan menggunakan metode simak dan teknik catat dalam mengumpulkan data.