2019
DOI: 10.26714/jkj.7.3.2019.237-246
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Bullying di Sekolah : Kurangnya Empati Pelaku Bullying dan Pencegahan

Abstract: Penelitian terkait kasus bullying pada anak usia sekolah dasar masih terbatas. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor perilaku bullying di Sekolah Dasar Negeri Pungkuran Pleret Bantul. Penelitian ini menggunakan desain studi kasus. Teknik total sampling dipilih dalam penelitian ini. Responden adalah 102 siswa dan seorang kepala sekolah.Wawancara penelitian dilakukan pada 10 partisipan siswa yang diambil dengan purposive sampling.Instrument yang digunakan termasuk kuesioner kebiasaan s… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
12
0
35

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
7

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 38 publications
(47 citation statements)
references
References 2 publications
0
12
0
35
Order By: Relevance
“…decreased empathy (Wilford, Bouton, Banks, Bender, Dieterich & Jenson, 2015), increased aggressive behavior (Evans, Smokowski, Rose, Mercado, & Marshal, 2018), accustomed to getting things by force (Hawley , 2003), increased anti-social behavior (Farington & Ttofi, 2011), disliked by friends so that it can lead to negative feelings about the future (Bruyn, Cillessen, & Wissink, 2010), and the potential for mental health problems (Healy, Sanders , & Lyer, 2015). Lack of empathy for bullies and prevention by schools causes bullying to occur in schools (Rahayu, 2019).…”
Section: Research Methodementioning
confidence: 99%
“…decreased empathy (Wilford, Bouton, Banks, Bender, Dieterich & Jenson, 2015), increased aggressive behavior (Evans, Smokowski, Rose, Mercado, & Marshal, 2018), accustomed to getting things by force (Hawley , 2003), increased anti-social behavior (Farington & Ttofi, 2011), disliked by friends so that it can lead to negative feelings about the future (Bruyn, Cillessen, & Wissink, 2010), and the potential for mental health problems (Healy, Sanders , & Lyer, 2015). Lack of empathy for bullies and prevention by schools causes bullying to occur in schools (Rahayu, 2019).…”
Section: Research Methodementioning
confidence: 99%
“…Tetapi pada kenyataannya tidak sedikit dari manusia yang menilai bahwa sikap menghargai bukanlah suatu yang penting. Contohnya marak kasus Bullying yang terjadi di lingkungan sekolah yang melibatkan anak usia 7-12 tahun (Rahayu & Permana, 2019). Data dari Nasional Center for Educational Statistic lebih dari satu dari setiap lima siswa (20,8%) melaporkan ditindas.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Data dari Nasional Center for Educational Statistic lebih dari satu dari setiap lima siswa (20,8%) melaporkan ditindas. Data dari International Center for Research on Women (ICRW) melaporkan bahwa 84% anak Indonesia mengalami kekerasan di lingkungan sekolah yang dilakukan oleh teman sebayanya (Rahayu & Permana, 2019). Kapolrestabes Kota Bandung, Kombespol Irman Sugema, mengemukakan bahwa kasus bullying di Kota Bandung pada dunia persekolahan sudah sangat meresahkan, beliau menjabarkan terdapat 160 ribu murid per hari bolos sekolah untuk menyelamatkan diri dari bullying, 80% anak didik kelas 4-11 menjadi korban bullying di sekolah, dan 10% murid berpindah sekolah untuk menghindari kasus yang sama yaitu bullying (Sausan, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Dari pandangan psikoanalisis klasik bahwa tindakan perundungan sebagai tindakan displacement yaitu menempatkan atau melampiaskan perasaan, kekesalan atau uneg-unegnya secara salah. Mereka menyakiti orang lain yang dianggap lemah, tak berdaya dan tidak mungkin melawan terhadap pelaku perundungan (Rahayu & Permana, 2019).…”
Section: Tabel 1 Ringkasan Intervensi Psikologis Atasi Perundunganunclassified