2020
DOI: 10.1108/ijqss-06-2019-0090
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Can high performance work practices and satisfaction predict job performance?An examination of the Malaysian private health-care sector

Abstract: Purpose This paper aims to examine the effects of high-performance work practices (HPWPs) (participation, training and compensation) on nurses’ job performance (task and contextual) through the mediating role of job satisfaction. As nurses form the bulk of health-care professionals, their performance at work is crucial in determining patient satisfaction regarding care quality. HPWPs have been recognized as having the ability to affect employees’ work attitudes and behaviours positively. Specifically, these pr… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2
1

Citation Types

5
30
0
14

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
7

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 30 publications
(49 citation statements)
references
References 89 publications
5
30
0
14
Order By: Relevance
“…(Sadhana & Sintaasih, 2015) pernah meneliti hubungan antara kompensasi dan kepuasan kerja dan menemukan bahwa karyawan akan memiliki kepuasan kerja yang dapat dipengaruhi positif signifikan secara langsung oleh kompensasi yang menandakan bahwa tingkat kepuasan kerja dapat ditingkatkan dengan mengalokasikan kompensasi yang saksama oleh perusahaan Apresiasi yang diserahkan oleh organisasi pada karyawannya selaku balasan atas kesediaannya untuk melaksanakan berbagai pekerjaan serta layanan dalam institusi yang bisa dihitung bersumber pada penilaian profesi, kalkulasi imbalan bersumber pada penilaian profesi itu dimaksudkan untuk memperoleh pemberian imbalan yang mendekati kelayakan (worth) serta kesamarataan (equity) (Rana & Malik, 2017) . Dalam pemberian kompensasi, yang perlu diperhatikan adalah kompensasi harus sesuai, adil, dapat diterima, memuaskan, memotivasi untuk bekerja, memberi penghargaan, dan berdasarkan kebutuhan yang sesuai dengan kontribusi mereka kepada organisasi sehingga mereka merasa dihargai (Nasurdin, Tan, & Khan, 2020) Sejauh mana seorang individu yang bekerja dalam suatu organisasi merasa bahwa segala kebutuhannya terpenuhi, bisa memiliki prilaku menikmati terhadap pekerjaannya dan menunjukkan seberapa besar tingkat job satisfaction terhadap pekerjaannya. Job satisfaction dapat dipengaruhi oleh kemampuan karyawan untuk menyelesaikan tugas yang diperlukan, tingkat komunikasi dalam perusahaan, dan cara manajemen memperlakukan bawahan (Pongton & Suntrayuth, 2019) .…”
Section: Jurnal Manajemen Volume 11 No 2 Juli-desember 2021 E-issn 2627-7872/2088-8554unclassified
See 2 more Smart Citations
“…(Sadhana & Sintaasih, 2015) pernah meneliti hubungan antara kompensasi dan kepuasan kerja dan menemukan bahwa karyawan akan memiliki kepuasan kerja yang dapat dipengaruhi positif signifikan secara langsung oleh kompensasi yang menandakan bahwa tingkat kepuasan kerja dapat ditingkatkan dengan mengalokasikan kompensasi yang saksama oleh perusahaan Apresiasi yang diserahkan oleh organisasi pada karyawannya selaku balasan atas kesediaannya untuk melaksanakan berbagai pekerjaan serta layanan dalam institusi yang bisa dihitung bersumber pada penilaian profesi, kalkulasi imbalan bersumber pada penilaian profesi itu dimaksudkan untuk memperoleh pemberian imbalan yang mendekati kelayakan (worth) serta kesamarataan (equity) (Rana & Malik, 2017) . Dalam pemberian kompensasi, yang perlu diperhatikan adalah kompensasi harus sesuai, adil, dapat diterima, memuaskan, memotivasi untuk bekerja, memberi penghargaan, dan berdasarkan kebutuhan yang sesuai dengan kontribusi mereka kepada organisasi sehingga mereka merasa dihargai (Nasurdin, Tan, & Khan, 2020) Sejauh mana seorang individu yang bekerja dalam suatu organisasi merasa bahwa segala kebutuhannya terpenuhi, bisa memiliki prilaku menikmati terhadap pekerjaannya dan menunjukkan seberapa besar tingkat job satisfaction terhadap pekerjaannya. Job satisfaction dapat dipengaruhi oleh kemampuan karyawan untuk menyelesaikan tugas yang diperlukan, tingkat komunikasi dalam perusahaan, dan cara manajemen memperlakukan bawahan (Pongton & Suntrayuth, 2019) .…”
Section: Jurnal Manajemen Volume 11 No 2 Juli-desember 2021 E-issn 2627-7872/2088-8554unclassified
“…Berdasarkan (Memon, et al, 2021) , dimensi dari employee engagement ialah : Vigor ditandai dengan menjadi aktif di tempat kerja, fleksibel dalam semangat, ingin bekerja keras, serta tidak tergoyahkan dalam kesusahan; Pengabdian merujuk pada rasa komitmen yang kuat untuk bekerja, rasa bernilai, antusiasme serta tantangan untuk bekerja; serta Absorption ialah jika karyawan asyik dengan profesinya, membuat durasi pekerjaan terasa berlalu dengan segera, sehingga susah untuk menarik diri dari profesi Penelitian yang dilakukan ini merupakan modifikasi dari beberapa penelitian terdahulu yaitu penelitian yang dilakukan oleh (Nasurdin, Tan, & Khan, 2020) yang meneliti tentang pengaruh partisipasi, kompensasi, dan training terhadap performansi perusahaan dengan kepuasan kerja sebagai variabel mediasinya, penelitian yang dilakukan oleh (Hoque, Awang, Siddiqui, & Sabiu, 2018) yang mendalami pengaruh sistem kompensasi pada performansi karyawan dengan mediasi keterikatan keryawan, penelitian yang dilakukan oleh (Goyal & Patwardan, 2020) yang mengkaji keterikatan kerja yang dipengaruhi kompensasi, penelitian yang dilakukan oleh (Abugre & Nasere, 2020) yang mengkaji performansi karyawan yang dipengaruhi kompensasi dengan mediasi keterlibatan kerja, dan penelitian yang dilakukan oleh (Ashraf, 2020) yang mendalami pengaruh faktor demografi pada komitmen organisasi dengan mediasi kompensasi dan kepuasan kerja.…”
Section: Jurnal Manajemenunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Fourth, the moderated mediation impact of PPC and OBSE was tested in the link between HPWPs and outcomes of employees. Additionally, in this study, we overcame the gap suggested by Gahan et al (2020), Nasurdin et al (2020), and Rubel et al (2020), as these authors advanced to use the supervisor-subordinate and self-assessed data for the validation of the outcomes and to explore under which circumstance HPWPs produce better performance. Additionally, this study also responds to the studies by Han et al (2020), Iyanda Ismail et al (2020), andNasurdin et al (2020), where they suggested to explore the influence of HPWPs on psychological capital (Okun, 2020) in other organizational setups with different outcomes of employees.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%
“…Additionally, in this study, we overcame the gap suggested by Gahan et al (2020), Nasurdin et al (2020), and Rubel et al (2020), as these authors advanced to use the supervisor-subordinate and self-assessed data for the validation of the outcomes and to explore under which circumstance HPWPs produce better performance. Additionally, this study also responds to the studies by Han et al (2020), Iyanda Ismail et al (2020), andNasurdin et al (2020), where they suggested to explore the influence of HPWPs on psychological capital (Okun, 2020) in other organizational setups with different outcomes of employees. Finally, employing COR theory adds to the literature of organizational behavior by examining the current framework field in the developing country, i.e., Pakistan, particularly in the COVID-19 pandemic, as shown in Figure 1.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%