2017
DOI: 10.3126/jpn.v7i2.17976
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Can p53 expression and staining intensity correlate with histopathological prognostic parameter and clinical staging in head and neck squamous cell carcinoma?

Abstract: Citation: Kaur J, Mannan R, Manjari M et al. Can p53 expression and staining intensity correlate with histopathological prognostic parameter and clinical staging in head and neck squamous cell carcinoma? Experience of a small Indian cohort.Background: : In recent years, p53 has emerged as an important tool for not only diagnosis and predicting prognosis in head and neck squamous cell carcinoma. The aim of this study was to find the role of p53 staining intensity in determining prognosis. Materials and Methods:… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2019
2019
2024
2024

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(1 citation statement)
references
References 12 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Selain itu perkembangan dan progresivitas tumor tidak hanya bergantung pada gen P53 yang merupakan tumor suppressor gene serta bertugas mengkode faktor transkripsi untuk menghambat proliferasi dengan penghentian siklus sel, namun terdapat pula gen-gen lain yang juga berperan dalam menghambat proliferasi sel apabila pertumbuhan sel tidak terkontrol. 18 Hasil berbeda didapatkan pada penelitian Jasmeet Kaur et al, 19 dan Tjok et al, 10 yang mengemukakan bahwa p53 dapat menjadi indikator prognosis dan prediktor keterlibatan kelenjar getah bening, karena gen P53 merupakan gen penjaga genom, yang memiliki kemampuan mengenali DNA yang rusak dan mampu menghentikan siklus sel sehingga dihasilkan waktu untuk memperbaiki kerusakan tersebut, atau memaksa sel untuk apoptosis apabila tidak bisa diperbaiki lagi.…”
Section: P53 and E-cadherin Expression As Predictors Of Prognostic Inunclassified
“…Selain itu perkembangan dan progresivitas tumor tidak hanya bergantung pada gen P53 yang merupakan tumor suppressor gene serta bertugas mengkode faktor transkripsi untuk menghambat proliferasi dengan penghentian siklus sel, namun terdapat pula gen-gen lain yang juga berperan dalam menghambat proliferasi sel apabila pertumbuhan sel tidak terkontrol. 18 Hasil berbeda didapatkan pada penelitian Jasmeet Kaur et al, 19 dan Tjok et al, 10 yang mengemukakan bahwa p53 dapat menjadi indikator prognosis dan prediktor keterlibatan kelenjar getah bening, karena gen P53 merupakan gen penjaga genom, yang memiliki kemampuan mengenali DNA yang rusak dan mampu menghentikan siklus sel sehingga dihasilkan waktu untuk memperbaiki kerusakan tersebut, atau memaksa sel untuk apoptosis apabila tidak bisa diperbaiki lagi.…”
Section: P53 and E-cadherin Expression As Predictors Of Prognostic Inunclassified