Pengelolaan pariwisata berkelanjutan di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan dan kendala, terutama dalam pengelolaan sampah, pembangunan infrastruktur, pengelolaan air, dan pelestarian kebudayaan lokal. Oleh karena itu, diperlukan strategi capacity building untuk memperkuat kapasitas pemerintah dalam mengelola pariwisata berkelanjutan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif pendekatan deskriptif dengan teori Capacity Building yang dikembangkan oleh Grindle (1999). Hasil menunjukkan bahwa strategi capacity building yang diusulkan mencakup pengembangan SDM, penguatan organisasi, dan reformasi kelembagaan dalam Pengembangan SDM dilakukan melalui pelatihan dan pendidikan, sertifikasi, serta pendekatan partisipatif. Lalu pada Penguatan organisasi dilakukan melalui kerja sama antar stakeholder, promosi pariwisata berkelanjutan, pengembangan kelembagaan pariwisata berkelanjutan, pengembangan program ekowisata, dan perencanaan pariwisata yang berkelanjutan serta Reformasi kelembagaan dilakukan dengan meningkatkan koordinasi antarinstansi, memperkuat lembaga pengawas dan regulator, meningkatkan partisipasi masyarakat lokal, mengoptimalkan penggunaan teknologi, dan meningkatkan literasi dan edukasi pariwisata. Dengan upaya yang konsisten, pengelolaan pariwisata berkelanjutan di Indonesia dapat meningkatkan keberlanjutan lingkungan dan sosial, serta memberikan manfaat jangka panjang bagi perekonomian dan pengembangan masyarakat lokal.