Capital Structure Determinant and Profitability and Their Impact on Firm Value: Study in Indonesian Manufacturing Sector

Abstract

Indonesian manufacturing sector becomes an important key for encouraging the national economy. This study aimed to analyze the correlation of capital structure and profitability with firm value by using tangible assets and intangible assets. The population was 145 companies in the manufacturing sector. The sampling technique was purposive sampling that collected a sample of 94 companies during 2010-2019. Data analysis technique was path analysis assisted by SPSS. The result of structural model I stated that firm size, volatility, and uniqueness significantly influenced capital structure, while tangibility insignificantly influenced capital structure. The result of structural model II stated that intellectual capital and capital structure significantly influenced profitability. Further, the result of structural model III stated that capital structure and profitability significantly influenced firm value. The indirect effect test found that profitability could mediate influence between capital structure and firm value.

Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderasi

“…Teori Pecking Order adalah teori yang mengatakan bahwa perusahaan yang memiliki jumlah utang yang sedikit dianggap memiliki prospek keuntungan yang bagus di masa depan dibandingkan perusahaan yang memiliki jumlah utang yang lebih banyak. Karena perusahaan yang memiliki jumlah utang yang lebih sedikit diartikan bahwa keadaaan keuangan internal perusahaan masih dalam keadaan baik sehingga mampu mendanai kegiatan operasionalnya sendiri (Wijaya et al, 2022).…”

“…Dikatakan dalam kondisi statis ketika perusahaan tidak berada dalam keadaan darurat yang dimana mengharuskan untuk mengalokasikan biaya dalam jumlah tertentu atau dapat juga dikatakan bahwa ketika perusahaan sudah mencapai titik keseimbangannya. Pembagian keuntungan ini dilakukan atas dasar balas jasa atas investasi yang sudah dilakukan (Wijaya et al, 2022).…”

“…Karena tidak semua perusahaan yang ketika mendapatkan laba akan membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya, tetapi terdapat juga perusahaan yang justru akan menyimpan laba tersebut sebagai laba ditahan yang nantinya akan digunakan saat perusahaan sedang mengalami masalah pendanaan atau untuk menetralkan kondisi keuangan perusahaan (Chen et al, 2021). Hal ini sesuai dengan teori friksional yang mengatakan bahwa perusahaan lebih memilih untuk membagikan keuntungan kepada investor ketika pertumbuhan laba perusahaan dalam keadaan stabil dibandingkan menyimpan laba untuk kepentingan perusahaan (Wijaya et al, 2022). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahmatullah (2019), Veronica & Viriany (2020), Chen et al (2021), Septriana & Mahaeswari (2019), dan Kolamban et al (2020) yang juga memberikan hasil negatif dan tidak signifikan terhadap pengaruh profitabilitas pada nilai perusahaan.…”

PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, RASIO SOLVABILITAS, KEBIJAKAN DIVIDEN, PRICE EARNING RATIO, DAN WORKING CAPITAL TO TOTAL ASSETS TERHADAP PERUBAHAN LABA Studi Pada Sektor Industri Barang Konsumsi

“…Pihak manajemen perusahaan mempunyai informasi yang lebih banyak mengenai perusahaannya dibanding dengan pihak investor di pasar modal. Kondisi ini mampu mendorong terjadinya asimetri informasi antara perusahaan dengan stakeholder (Wijaya, Budiyanto, & Asyik, 2021). Asimetri Informasi bisa diselesaikan dengan cara pengungkapan atau disclosure.…”