2017
DOI: 10.3389/fcvm.2016.00051
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Cardiovascular Hypertensive Crisis: Recent Evidence and Review of the Literature

Abstract: Despite the high prevalence of hypertension (HTN), only a small proportion of the hypertensive patients will ultimately develop hypertensive crisis. In fact, some patients with hypertensive crisis do not report a history of HTN or previous use of antihypertensive medication. The majority of the patients with hypertensive crisis often report non-specific symptoms, whereas heart-related symptoms (dyspnea, chest pain, arrhythmias, and syncope) are less common. Hypertensive crises can be divided into hypertensive … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

0
68
0
32

Year Published

2018
2018
2022
2022

Publication Types

Select...
4
3

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 69 publications
(100 citation statements)
references
References 26 publications
(28 reference statements)
0
68
0
32
Order By: Relevance
“…Nach rascher Dosissenkung von Betablockern oder zentralen Antisympathototonika kann eine Rebound-Hypertonie beobachtet werden. Pathophysiologisch spielen unter anderem ein Versagen der vaskulären Autoregulation in betroffenen Organen und die Aktivierung des Renin-Angiotensin-Aldosteron-Systems eine Rolle [3].…”
Section: Ursachenunclassified
“…Nach rascher Dosissenkung von Betablockern oder zentralen Antisympathototonika kann eine Rebound-Hypertonie beobachtet werden. Pathophysiologisch spielen unter anderem ein Versagen der vaskulären Autoregulation in betroffenen Organen und die Aktivierung des Renin-Angiotensin-Aldosteron-Systems eine Rolle [3].…”
Section: Ursachenunclassified
“…Antihipertensi yang dapat digunakan untuk mengatasi hipertensi urgensi adalah golongan beta bloker (labetalol) atau golongan central alpha-2 agonist (klonidin). 1,2,4,5 Target terapi yang harus dicapai pada pasien hipertensi emergensi adalah terjadinya penurunan rerata tekanan arteri atau Mean Arterial Pressure (MAP) dan tekanan darah pasien selama 1 jam, 2-6 jam berikutnya, dan 24 jam setelah pemberian antihipertensi. Pemberian antihipertensi parenteral selama 1 jam diharapkan dapat memberikan penurunan MAP sebesar 10% diikuti penurunan MAP mencapai 15% pada saat 2-3 jam berikutnya.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Di sisi lain, target terapi hipertensi urgensi adalah tercapainya penurunan MAP dalam waktu 24 jam sebesar 20-25% atau penurunan TDS/ TDD hingga <160/110 mmHg. 1,4 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota Pontianak menggunakan antihipertensi golongan CCB dalam bentuk oral yaitu amlodipin dengan berbagai kombinasi antihipertensi lainnya di dalam penanganan hipertensi krisis, baik hipertensi emergensi maupun urgensi, yang artinya tidak ada perbedaan dalam pemilihan rute penggunaan amlodipin untuk pengobatan kedua jenis hipertensi tersebut. Adanya perbedaan dalam manajemen pengobatan pada pedoman pengobatan hipertensi krisis dengan tata laksana pengobatan hipertensi krisis di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota Pontianak menjadi latar belakang penelitian ini dilakukan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 2 more Smart Citations