The main obstacle which hinders the application of fuel cell fuels in motor vehicles today is the hydrogen storage tubes. One of the latest efforts in hydrogen storage research is to insert hydrogen in certain metals or called solid state hydrogen storage. Magnesium (Mg) is regarded as one of the material potential candidates absorbing hydrogen, because theoretically, it has the ability to absorb hydrogen in the large quantities of (7.6 wt%). This amount exceeds the minimum limit which is targeted Badan Energi Dunia (IEA), that is equal 5 wt%. However Mg has shortage, namely its kinetic reaction is very slow, it takes time to absorb hydrogen at least 60 minutes with very high operating temperatures (300-400 °C). The aim of this study is to improve the hydrogen desorption temperature hydrogen storage material based MgH2. In this method, milling of material is done in the time of 10 h with the variation of catalyst inserts a for 6wt%, 10wt% and 12 wt%. The results from XRD measurements in mind that the sample was reduced to scale nanocrystal. Phase that appears of the observation of result XRD is MgH2 phase as the main phase, and followed by Ni phase as minor phase. The result of observations with DSC, to the lowest temperature obtained on the sample with a weight of catalyst 12 wt% Ni catalyst that is equal to 376 °C. These results successfully repair pure temperature of Mgbased hydrides.Keywords: Material penyimpan hidrogen, mechanical alloying, temperatur desorpsi, magnesium ABSTRAK Kendala utama yang menghambat aplikasi bahan bakar fuel cell pada kendaraan bermotor saat ini adalah tabung penyimpan hidrogen. Salah satu upaya mutakhir dalam riset penyimpan hidrogen adalah dengan menyisipkan hidrogen dalam logam tertentu atau disebut solid state hydrogen storage. Magnesium (Mg) dianggap sebagai salah satu kandidat potensial material penyerap hidrogen, karena secara teoritis, memiliki kemampuan menyerap hidrogen dalam jumlah besar (7,6 wt%). Jumlah ini melebihi batas minimum yang ditargetkan Badan Energi Dunia (IEA) yakni sebesar 5 wt%. Akan tetapi Mg memiliki kekurangan, yakni reaksi kinetiknya sangat lambat, untuk menyerap hidrogen dibutuhkan waktu minimal 60 menit dengan temperatur operasi yang sangat tinggi (300 -400 °C). Tujuan dari studi ini adalah untuk memperbaiki temperatur desorpsi hidrogen material penyimpan hidrogen berbasis MgH2. Pada metode ini, penghalusan (milling) material dilakukan dalam waktu 10 jam dengan varisi sisipan katalis sebesar 6wt%, 10wt% dan 12 wt%Ni. Hasil dari pengukuran XRD diketahui bahwa sampel berhasil direduksi hingga skala nanokristal. Fasa yang muncul dari hasil observasi XRD adalah fasa MgH2 sebagai fasa utama, dan diikuti fasa Ni sebagai fasa minor. Hasil observasi dengan DSC, temperatur terendah diperoleh pada sampel dengan berat katalis 12 wt%Ni, yaitu sebesar 376 °C. Hasil ini menunjukkan bahwa penambahan katalis Ni skala nano ke dalam material MgH2 berhasil memperbaiki temperatur desorpsi Mg murni.Kata kunci: Solid storage hydrogen, mechanical alloying, desorpti...