Penelitian ini membahas isu-isu pedagang perempuan di sektor makanan kaki lima di Indonesia, khususnya Jakarta. Tulisan penelitian mencoba menggambarkan gambaran demografis dan kondisi kerja perempuan pedagang makanan jajanan kaki lima di kota Jakarta. Penelitian ini menggunakan sampel 100 wanita pedagang makanan kaki lima di kota Jakarta dengan berbagai metode dalam pengumpulan data. Kota Jakarta dipilih secara khusus karena jumlah perempuan pedagang makanan jajanan kaki lima yang meningkat pesat. Untuk memilih responden digunakan teknik purposive sampling. Observasi peneliti digunakan untuk mengumpulkan data. Data kuantitatif dianalisis menggunakan deskriptif, analisis Pearson dan Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan di kalangan perempuan pedagang makanan kaki lima, kelompok usia 20 sampai 50 tahun merupakan kelompok yang dominan di Jakarta. Sebagian besar vendor berpendidikan rendah. Mayoritas vendors beretnis Jawa dan berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Mayoritas pedagang telah berkeluarga dengan 2-3 anak. Selanjutnya kehidupan sehari-hari perempuan pedagang kaki lima pada masa pandemi Covid-19 ditandai dengan kondisi kerja yang lebih buruk dibandingkan sebelum pandemi Covid-19 berlangsung, di mana 96% dari pedagang mengatakan pendapatannya menurun dari sebelum pandemi Covid-19. Penelitian juga menunjukkan rata-rata net income pedagang menurun lebih dari 30%.