2021
DOI: 10.1136/emermed-2020-210802
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Cerebral oximetry monitoring using near-infrared spectroscopy during adult procedural sedation: a preliminary study

Abstract: Background and objectivesWe sought to evaluate the effect of adult procedural sedation on cerebral oxygenation measured by near-infrared spectroscopy (rSo2 levels), and to assess whether respiratory depression occurring during procedural sedation was associated with decreases in cerebral oxygenation.MethodsWe performed a prospective, observational preliminary study on a convenience sample of adult patients (>18 years) undergoing unscheduled procedural sedation in the ED from August 2017 to September 2018 at… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 23 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Selanjutnya berdasarkan nilai rSO2 pada penelitian ini di temukan adanya penurunan pada rSO2 pada T1 di kedua kelompok kemudian pada T2 di kelompok tanpa fentanyl di dapatkan nilai rSO2 yang mulai meningkat dan meningkat fentany pada T3, pada pasien yang mendapatkan anestesi spinal dengan bupivakain di tambah fentanyl di dapatkan penurunan nilai rSO2 pada T2 dan T3, hal ini juga sama di temukan dari penelitian Cegin et al pada tahun 2018 yang meneliti mengenai levobupivakain di tambah fentanyl di bandingkan dengan hanya levobupivakain dan di nilai nilai rSO-2 yang juga menemukan hal yang sama terdapat penurunan nilai rSO2, didapatkan penurunan nilai rSO2 ± 5 % pada kanan dan kiri hal ini dikarenakan efek dari fentanyl intratekal yang dapat menurunkan MAP dan CPP sehingga terjadi penurunan rSO2 (Carlson et al, 2021;Pellicer & Bravo, Aliran darah serebral sendiri dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu tekanan perfusi serebral (Cerebral perfusion pressure) dan tahanan fentanyl serebral (Cerebral vascular resistance) (Kim et al, 2012;Lee et al, 2009). Nilai tekanan perfusi serebral didapati dari selisih nilai tekanan rerata arteri (Mean arterial pressure) dan tekanan fentanyl ial (Intracranial pressure).…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Selanjutnya berdasarkan nilai rSO2 pada penelitian ini di temukan adanya penurunan pada rSO2 pada T1 di kedua kelompok kemudian pada T2 di kelompok tanpa fentanyl di dapatkan nilai rSO2 yang mulai meningkat dan meningkat fentany pada T3, pada pasien yang mendapatkan anestesi spinal dengan bupivakain di tambah fentanyl di dapatkan penurunan nilai rSO2 pada T2 dan T3, hal ini juga sama di temukan dari penelitian Cegin et al pada tahun 2018 yang meneliti mengenai levobupivakain di tambah fentanyl di bandingkan dengan hanya levobupivakain dan di nilai nilai rSO-2 yang juga menemukan hal yang sama terdapat penurunan nilai rSO2, didapatkan penurunan nilai rSO2 ± 5 % pada kanan dan kiri hal ini dikarenakan efek dari fentanyl intratekal yang dapat menurunkan MAP dan CPP sehingga terjadi penurunan rSO2 (Carlson et al, 2021;Pellicer & Bravo, Aliran darah serebral sendiri dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu tekanan perfusi serebral (Cerebral perfusion pressure) dan tahanan fentanyl serebral (Cerebral vascular resistance) (Kim et al, 2012;Lee et al, 2009). Nilai tekanan perfusi serebral didapati dari selisih nilai tekanan rerata arteri (Mean arterial pressure) dan tekanan fentanyl ial (Intracranial pressure).…”
Section: Pembahasanunclassified