2022
DOI: 10.1016/j.heliyon.2022.e10430
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Change in Salinity of Indonesian Upper Water in the Southeastern Indian Ocean during Argo Period

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2

Citation Types

0
2
0
2

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
3
1

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(4 citation statements)
references
References 70 publications
(95 reference statements)
0
2
0
2
Order By: Relevance
“…The seasonal SSS is influenced by rainfall, evaporation, wind, current, river runoff, and geographical conditions. However, the oceanic-atmospheric mechanisms, including the interaction between evaporation (E) and precipitation (P) that influence the freshwater flux in the Maritime Continent (e.g., Indonesia), have successfully shaped the SSS changes in the southeastern Indian Ocean [8]. Similarly, Li et al [9] agreed with the contribution of local precipitation (P), which is favorable for SSS trends.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 94%
“…The seasonal SSS is influenced by rainfall, evaporation, wind, current, river runoff, and geographical conditions. However, the oceanic-atmospheric mechanisms, including the interaction between evaporation (E) and precipitation (P) that influence the freshwater flux in the Maritime Continent (e.g., Indonesia), have successfully shaped the SSS changes in the southeastern Indian Ocean [8]. Similarly, Li et al [9] agreed with the contribution of local precipitation (P), which is favorable for SSS trends.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 94%
“…Angin muson secara bergantian bergerak melintasi wilayah Indonesia sepanjang tahun dengan periode enam bulan yakni bulan April hingga September (angin muson timur) dan Oktober hingga Maret (angin muson barat) (Dida et al, 2016). Laut Indonesia merupakan wilayah yang unik di dunia, tidak hanya karena satu-satunya jalur lintang rendah di lautan dunia, tetapi juga karena karakteristik samudera dan atmosfernya (Ffield & Gordon, 1996;Fieux et al, 1994;Gordon, 1986;Gordon & Fine, 1996;Ilahude & Gordon, 1996;Koch-Larrouy et al, 2008;Sprintall & Revelard, 2014;Tillinger & Gordon, 2009;Vranes et al, 2002) dalam (Iskandar & Suga, 2022) Perairan Indonesia menyediakan jalur samudera yang menghubungkan Pasifik tropis dan Samudera Hindia, yang dikenal sebagai Indonesian Throughflow (ITF) Gordon, 1986 dalam (Iskandar & Suga, 2022). Salah satu jalur lintasn dari ITF adalah Selat Sunda Susanto et al, (2016) dalam (Iskandar & Suga, 2022) Perairan Selat Sunda di pengaruhi oleh pola angin monsun yang menyebabkan Selat Sunda mengalami empat musim yaitu musim monsun barat, peralihan I monsun timur dan peralihan II, selain itu Selat Sunda merupakan jalur dari Indonesian Throughflow (ITF) sehingga menjadi lokasi yang menarik untuk dilaksanakan penelitian.…”
Section: Seasonal Water Mass Analysis In the Sunda Straitunclassified
“…Laut Indonesia merupakan wilayah yang unik di dunia, tidak hanya karena satu-satunya jalur lintang rendah di lautan dunia, tetapi juga karena karakteristik samudera dan atmosfernya (Ffield & Gordon, 1996;Fieux et al, 1994;Gordon, 1986;Gordon & Fine, 1996;Ilahude & Gordon, 1996;Koch-Larrouy et al, 2008;Sprintall & Revelard, 2014;Tillinger & Gordon, 2009;Vranes et al, 2002) dalam (Iskandar & Suga, 2022) Perairan Indonesia menyediakan jalur samudera yang menghubungkan Pasifik tropis dan Samudera Hindia, yang dikenal sebagai Indonesian Throughflow (ITF) Gordon, 1986 dalam (Iskandar & Suga, 2022). Salah satu jalur lintasn dari ITF adalah Selat Sunda Susanto et al, (2016) dalam (Iskandar & Suga, 2022) Perairan Selat Sunda di pengaruhi oleh pola angin monsun yang menyebabkan Selat Sunda mengalami empat musim yaitu musim monsun barat, peralihan I monsun timur dan peralihan II, selain itu Selat Sunda merupakan jalur dari Indonesian Throughflow (ITF) sehingga menjadi lokasi yang menarik untuk dilaksanakan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi karakteristik massa air laut di Selat Sunda yang dipengaruhi empat musim selama satu tahun pada kedalaman mix layer, termoklin dan deap layer serta mengidentifikasi masa air laut dari Samudra Hindia Selat Sunda adalah jalur penghubung Laut Jawa dengan Samudera Hindia dan terletak di antara Pulau Sumatera dan Pulau Jawa di perairan ini masih terpengaruh oleh adanya angina Monsun.…”
Section: Seasonal Water Mass Analysis In the Sunda Straitunclassified
“…A consensus understanding emerging from existing observation‐based studies is a global‐scale trend of “salty gets saltier, fresh gets fresher” during the past decades (Boyer, 2005; Cravatte et al., 2009; Curry et al., 2003; Durack, 2015; Durack & Wijffels, 2010; Iskandar & Suga, 2022; Rosenheim et al., 2005; Schuckmann et al., 2009), broadly consistent with the “dry gets drier, wet gets wetter” paradigm in FWFs (Cheng et al., 2020; Curry et al., 2003; Durack & Wijffels, 2010; Durack et al., 2012; Hosoda et al., 2009; Ren et al., 2022). Generally, the salinification of high‐salinity surface waters (such as the Atlantic and the southern Indian Oceans) and the freshening of low‐salinity surface waters (such as the tropical Indo‐Pacific and the Southern Oceans) are primarily linked to broad‐scale FWF changes (Cheng et al., 2020; Skliris et al., 2014; Swart et al., 2018).…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%