1999
DOI: 10.1093/her/14.3.357
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Changes in HIV/AIDS education, knowledge and attitudes among Scottish 1516 year olds, 19901994: findings from the WHO: Health Behaviour in School-aged Children Study (HBSC)

Abstract: There is concern about the high prevalence of adolescent sexual health problems, such as sexually transmitted diseases (STDs) and unwanted pregnancies, that currently exist in the UK. If young people are to reduce their risk from HIV/AIDS and other STDs it is imperative, in the first instance, they know what the risks are and how they can avoid them. However, effective school-based sex education can only be delivered if there are accurate data on young people's current levels of knowledge and existing sex educ… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

2
29
0
1

Year Published

2006
2006
2021
2021

Publication Types

Select...
8
1

Relationship

0
9

Authors

Journals

citations
Cited by 33 publications
(32 citation statements)
references
References 11 publications
2
29
0
1
Order By: Relevance
“…(17) Thomson dan Steinberg menyatakan bahwa pihak pertama yang bertanggung jawab memberikan informasi tentang kesehatan reproduksi bagi remaja adalah orangtua. (18)(19) Penelitian lain yang berhubungan dengan orang terdekat remaja menyatakan bahwa materi KRR yang diberikan oleh guru BK, materi-materi lain seperti daya tarik lawan jenis, dorongan seksual, masturbasi dan onani, proses pembuahan dan kehamilan, menstruasi, dan yang penting tentang hak-hak seksual dan reproduksi belum banyak diberikan oleh guru BK kepada siswa. (20) Sedangkan dari peran pelayanan kesehatan, berdasarkan Pedoman PKPR di Puskesmas, tugas yang diemban oleh program PKPR ini cukup luas, mencakup 1) Pemberian informasi dan edukasi; 2) Pelayanan klinis medis termasuk pemeriksaan penunjang dan rujukannya; 3) Konseling; 4) Pendidikan keterampilan hidup sehat (PKHS); 5) Pelatihan konselor sebaya; 6) Pelayanan rujukan sosial dan pranata hukum.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…(17) Thomson dan Steinberg menyatakan bahwa pihak pertama yang bertanggung jawab memberikan informasi tentang kesehatan reproduksi bagi remaja adalah orangtua. (18)(19) Penelitian lain yang berhubungan dengan orang terdekat remaja menyatakan bahwa materi KRR yang diberikan oleh guru BK, materi-materi lain seperti daya tarik lawan jenis, dorongan seksual, masturbasi dan onani, proses pembuahan dan kehamilan, menstruasi, dan yang penting tentang hak-hak seksual dan reproduksi belum banyak diberikan oleh guru BK kepada siswa. (20) Sedangkan dari peran pelayanan kesehatan, berdasarkan Pedoman PKPR di Puskesmas, tugas yang diemban oleh program PKPR ini cukup luas, mencakup 1) Pemberian informasi dan edukasi; 2) Pelayanan klinis medis termasuk pemeriksaan penunjang dan rujukannya; 3) Konseling; 4) Pendidikan keterampilan hidup sehat (PKHS); 5) Pelatihan konselor sebaya; 6) Pelayanan rujukan sosial dan pranata hukum.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…The Family Affluence Scale (FAS) [13,51] was used to assess the SES of the participating children's family. The FAS is addressing issues of family car ownership, having their own unshared room, the number of computers at home and times the children spent on holiday in the past 12 months.…”
Section: The Family Affluence Scalementioning
confidence: 99%
“…A structured, self-administered anonymous questionnaire was adapted for local conditions from a questionnaire used previously in the WHO Health Behavior in School-aged Children Study [15]. It was translated into Arabic and piloted.…”
Section: Data Collectionmentioning
confidence: 99%