This research aimed at determining the effectiveness of the Tingi bark's extract as vegetable tanning material and the optimum formulations of
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas ekstrak kulit kayu Tingi sebagai bahan penyamak nabati dan formulasi ekstrak Tingi yang optimal pada penyamakan kulit lapis, ketika dikombinasikan dengan alum dan mimosa. Variabel penelitian meliputi komposisi larutan alum, ekstrak Tingi, dan mimosa, serta urutan proses di mana kulit diekspos ke masing-masing larutan tersebut di atas. Terdapat 8 (delapan) perlakuan berbeda dalam penelitian ini, yaitu alum (4%)-Tingi, alum (6%)-Tingi, alum (4%)-Tingi-mimosa (5%), alum (6%)-Tingimimosa(5%), Tingi-alum (4%), Tingi-alum (6%), Tingi-mimosa (5%)-alum (4%), and Tingi-mimosa-alum (6%). Metode karakterisasi meliputi pengujian kimia dan fisika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak Tingi dapat digunakan sebagai bahan penyamak nabati, dan sifat-sifat optimum diperoleh ketika penambahan alum (4%) dilakukan setelah penambahan ekstrak Tingi {Tingi-alum (4%)}. Sifat-sifat optimum tersebut adalah: suhu kerut Kata kunci : kulit kayu Tingi, alum, mimosa, bahan penyamak nabati, kulit lapis.
PENDAHULUANBahan penyamak nabati bisa digunakan untuk menyamak (full nabati) atau sebagai bahan penyamakan ulang. Bahan penyamak nabati umumnya diaplikasikan pada light leather seperti shoe upper, lining, glove, garment, handbag, dan lain-lain yang dibuat dari kulit domba, kambing, dan calf. Bahan penyamak nabati yang umum digunakan di