Ekosistem hutan di Danau Toba mempunyai peran penting bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Kajian dinamika hara dilakukan sebagai upaya mempelajari dan melestarikan ekosistem hutan di Danau Toba. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biomasa serasah lantai hutan serta kandungan hara tanah dan serasah lantai hutan. Penelitian dilakukan di Desa Jangga Dolok, Ambar Halim, Halado (Kabupaten Toba) dan Siulakhosa (Kabupaten Samosir) menggunakan petak pengamatan berukuran 30 x 30 m. Pengambilan contoh tanah dan serasah lantai hutan dilakukan secara diagonal pada 3 titik subpetak di setiap petak dengan ukuran 50 x 50 cm pada serasah lantai hutan dan kedalaman 10 cm pada sampel tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi total biomasa serasah pada empat lokasi memiliki kisaran nilai sama (4,8 – 6,9 ton ha-¹). Serasah memiliki kandungan C, N, Ca besar dan P kecil. Nilai pH tanah memiliki kriteria asam sangat kuat hingga hampir netral, P tersedia (kecuali Ambar Halim) dan C organik tinggi, N total (kecuali Siulakhosa) sedang, K, Ca, Mg, Na dapat ditukar rendah. Tingginya kandungan karbon dalam tanah dan serasah mengindikasikan C tersedia banyak dalam ekosistem hutan, sedangkan kecilnya kandungan fosfor menandakan siklus P dalam ekosistem hutan berlangsung sangat efisien.