Abstract
Background: Breast Cancer is commonly diagnosed in fertile women over the age of 35, but recently there is also possibility for adolescent to develop this disease. Prevention that can be done to detect breast cancer early is by doing Breast Self-Examination (BSE).
Objective: The purpose of research was to analyze the correlation between the role of family with the knowledge and the attitude of BSE among adolescent girls in Jelbuk sub-district, Jember.
Method: This research was a correlational analysis that applied cross-sectional approach conducted on 360 participants using cluster random sampling technique in Jelbuk sub-district, Jember. The data were collected by using questionnaires to measure the characteristic of the participants including sociodemographic, the role of family, and knowledge, attitude, and practice of BSE. Data analysis was done by using Spearman Rank test.
Results: Of 360 participants, it was identified that the family role was good (Md=146), knowledge and attitude was also good (Md=23). The role of family was correlated with knowledge and attitude of BSE (r=0,261; p-value=<0,001).
Conclusion: There are any relationships between the role of family with knowledge and BSE. Therefore, there is a need for improving of health education and promotion in the family so that, families can carry out their role better and become source of information about BSE for adolescent girls.
Keywords: BSE, the role of family, reproductive health
Abstrak
Latar belakang: Kanker payudara yang biasa dialami perempuan usia subur di atas 35 tahun saat ini mengalami pergeseran dan mulai dialami oleh remaja. Pencegahan yang dapat dilakukan untuk menemukan kanker payudara secara dini adalah deteksi dini pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).
Tujuan: Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara peran keluarga dengan pengetahuan dan sikap SADARI pada remaja putri di Kecamatan Jelbuk Jember.
Metode: Penelitian ini merupakan analitik korelasional dengan pendekatan cross-sectional dan menggunakan sampel sebanyak 360 responden yang dipilih melalui teknik cluster random sampling di Kecamatan Jelbuk Jember. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner untuk mengukur karakteristik responden yaitu sosiodemografi, peran keluarga, serta pengetahuan, sikap dan praktik SADARI. Analisis data dilakukan dengan uji Spearman Rank.
Hasil: Dari 360 responden sebagai sampel, teridentifikasi peran keluarga yang baik (Md=146) dan perilaku (keyakinan) SADARI baik (Md=23). Peran keluarga berhubungan dengan perilaku (keyakinan) SADARI (r=0,261; p-value=<0,001).
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara peran keluarga dengan pengetahuan dan SADARI pada remaja putri di Kecamatan Jelbuk. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan pendidikan dan promosi kesehatan pada keluarga supaya dapat menjalankan peran keluarga dengan lebih baik dan menjadi sumber informasi tentang SADARI bagi remaja putri.
Kata kunci: SADARI, peran keluarga, kesehatan reproduksi