“…Telah diketahui bahwa hidrolisis asam merupakan proses yang paling efektif untuk isolasi NKS karena dapat membantu meminimalkan konsumsi energi(Kumar et al, 2009;Cabiac et al, 2011; Lee dan Jeffries, 2011;Zhou et al, 2011;Zhang et al, 2013;Brinchi et al, 2013). Umumnya, hidrolisis asam dilakukan dengan adanya asam untuk depolimerisasi serat selulosa, dan kepadatan rendah daerah amorf dalam serat selulosa asli akan pecah dan melepaskan selulosa kristalit tunggal ketika mengalami perlakuan asam(Lee et al, 2014a; Lee et al, 2014b).Metode isolasi NKS dari serat selulosa menggunakan berbagai metode, seperti metode mekanis dan kimiawi, termasuk metode homogenisasi tekanan tinggi(Li et al, 2012; Fatah et al., 2014;Wang et al, 2015a;Davoudpour et al, 2015;Savadekar et al, 2015), metode mikrofluidasi(Ferrer et al, 2012;Hassan et al, 2012;Tanpichai et al, 2012;Wang et al, 2015b; Liu et al, 2017), metode penggilingan mikro(Vartiainen et al, 2011;Jin et al, 2011;Jonoobi et al, 2012;Karimi et al, 2014; Nair et al, 2014), metode ultrasonication intensitas tinggi(Tischer et al, 2010;Rattaz et al, 2011;Uetani dan Yano, 2011; Chen dan Yada, 2011;Tanpichai et al, 2012;Charani et al, 2013; Li et al, 2014;Xie et al, 2016; Aditiawati et al, 2018;Syafri et al, 2018), metode electrospinning(Martinez-Sanz et al, 2013;Cao et al, 2013;He et al, 2014), dan metode ledakan uap(Deepa et al, 2011; Abraham et al., 2012;Sutka et al, 2013). Setiap teknologi metode Isolasi NKS memiliki kelebihan dan kekurangan Beberapa serat selulosa alami potensial telah ditransformasi menjadi NKS melalui hidrolisis asam, seperti tandan kosong kelapa sawit (TKKS)(Fahma…”