Kayu mahoni hutan rakyat umumnya mempunyai kualitas relatif rendah karena kurangnya tindakan pemeliharaan dan pemanenan usia muda. Perlakuan panas dikenal sebagai metode modifikasi kayu yang dapat meningkatkan kualitas kayu. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh interaksi suhu dan metode perlakuan panas terhadap sifat kimia kayu mahoni muda. Bahan baku penelitian ini adalah papan kayu mahoni yang berasal dari hutan rakyat yang telah mengalami perlakuan panas dengan metode oven dan uap air panas (steaming) pada variasi suhu 90°C, 120°C, dan 150°C selama 2 jam waktu efektif. Perubahan sifat kimia setelah perlakuan kemudian dianalisis. Hasil penelitian menunjukan bahwa interaksi suhu dan metode perlakuan panas memberikan penurunan yang nyata terhadap kadar pentosan dan kadar ekstraktif larut air panas, khususnya untuk metode steaming pada suhu 150°C. Kadar holoselulosa, α-selulosa, hemiselulosa dan nilai pH menurun seiring dengan naiknya suhu perlakuan panas sedangkan kadar lignin, ekstraktif (larut air dingin dan alkohol-benzena) dan kelarutan dalam NaOH 1% meningkat. Metode steaming menghasilkan nilai kadar holoselulosa, ekstraktif etanol-benzena, kelarutan dalam air dingin, dan nilai pH yang lebih rendah dibandingkan dengan metode oven. Meski demikian, metode steaming di atas 120 0 C perlu dipertimbangkan kaitannya dengan penurunan sifat kekuatan kayu.