Indonesia memiliki potensi besar dalam pemanfaatan sumberdaya non hayati laut. Salah satu potensi tersebut ialah garam laut. Kepulauan Indonesia dipengaruhi oleh iklim basah akibat curah hujan yang menyebabkan kegiatan penambangan garam dari laut untuk kebutuhan konsumsi memiliki kandungan kemurnian NaCl di bawah kebutuhan standar untuk industri. Namun, terdapat kandungan Magnesium Hidroksida Mg(OH)2 yang dapat diekstrasi sebagai nilai tambah produksi garam indonesia. Metode umum yang digunakan untuk mendapatkan Mg(OH)2 ialah dengan membentuk gel dengan menambahkan soda api (NaOH2) pada proses penguapan berulang dari air limbah garam (air tua) di tambak garam. Lebih lanjut, gel yang terbentuk perlu dicuci menggunakan air tawar untuk menghilangkan NaCl. Metode umum tersebut membutuhkan waktu pengeringan yang lama dan lahan yang luas. Penelitian ini bertujuan menyediakan teknologi untuk mempercepat ekstraksi Mg(OH)2 berkualitas baik yang memanfaatkan lahan kecil dengan menggunakan spray dryer. Dari hasil percobaan spray dryer, didapatkan hasil waktu rata-rata untuk proses penguapan droplet ialah 2 detik. Sedangkan dari hasil perhitungan waktu tinggal bahan di dalam tabung pengering spray dryer berkisar 2,5 detik. Seluruh penguapan droplet untuk melepaskan H2O terjadi di dalam tabung pengering. Simulasi hasil produksi magnesium hidroksida menggunakan alat spray dryer dalam waktu 24 (dua puluh empat) jam dapat menghasilkan lebih kurang 235,44 kg senilai Rp 9.394.056 dengan tingkat efiensinya lebih kurang 98%.