The phenomenon of childfree, or the choice not to have children, has garnered increasing attention in Indonesia, a country where religious and cultural norms strongly dictate childbearing as a duty. This study aims to examine how the lifestyle choice of being childfree is communicated and received within the Indonesian social context, through the discourse analysis of childfree narratives shared by two influencers, Gita Savitri and Cinta Laura, and the response from Indonesian netizens. Employing Foucault’s critical discourse analysis approach, this research explores the construction of discourse, power relations, and the dynamics of ideology within the discussion of childfree. The research methodology includes content analysis of social media and mass media related to the childfree statements of the two influencers and the reactions they receive. Findings reveal significant differences in the way Gita Savitri and Cinta Laura present their childfree choices and in the netizen responses, influenced by the extent to which their choices align with or challenge dominant social norms. The conclusion of this study underscores that the acceptance of childfree in Indonesia depends not only on the discourse content itself but also on how individuals interact with broader social and cultural structures.
Abstrak
Fenomena childfree, atau pilihan untuk tidak memiliki anak, mendapatkan perhatian yang meningkat di Indonesia, sebuah negara dengan kuatnya pengaruh norma agama dan budaya yang menganggap memiliki anak sebagai sebuah kewajiban. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana childfree sebagai pilihan hidup dikomunikasikan dan diterima dalam konteks sosial Indonesia, melalui analisis wacana childfree yang disampaikan oleh dua influencer, Gita Savitri dan Cinta Laura, dan respons netizen Indonesia terhadapnya. Menggunakan pendekatan analisis wacana kritis Foucault, studi ini mengeksplorasi konstruksi wacana, relasi kekuasaan, dan dinamika ideologi dalam diskusi childfree. Metode penelitian melibatkan analisis konten media sosial dan media massa yang berkaitan dengan pernyataan childfree kedua influencer dan respons yang mereka terima. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan signifikan dalam cara Gita Savitri dan Cinta Laura mempresentasikan pilihan childfree mereka dan perbedaan dalam respons netizen, yang dipengaruhi oleh sejauh mana pilihan mereka sejalan atau bertentangan dengan norma sosial dominan. Kesimpulan penelitian ini menekankan bahwa penerimaan childfree di Indonesia tidak hanya tergantung pada konten wacana itu sendiri tetapi juga pada bagaimana individu berinteraksi dengan struktur sosial dan budaya yang lebih luas.