Literacy is a human right and the basis for lifelong learning covering various aspects of life. One of these aspects is the need for mathematical literacy. The 21st century learning system, Indonesian education does not only focus on 4C skills, but there is development of these skills, namely students' skills in dealing with HOTS (higher order thinking skills) questions. Mathematics literacy regarding HOTS questions at SMA/MA/SMK level is still low, one of the causes is the lack of student learning independence. The aim of this research is to describe the mathematics literacy of HOTS questions in terms of student learning independence. This type of research is a case study with a descriptive qualitative approach. The research subjects consisted of three class X students where each student represented each category of learning independence, namely: low, medium and high. Data collection uses questionnaires, tests and interviews. The research results showed that (1) students with low learning independence were only able to master the indicators of identifying problems and making conclusions;(2) students with moderate learning independence were quite good at mastering the indicators of mathematic s literacy but did not master the indicators of finding solutions to problems; and (3) students with high learning independence are able to master all indicators of mathematics literacy. Therefore, the high level of student learning independence significantly influences students' mathematics literacy abilities.
AbstrakLiterasi merupakan hak asasi manusia serta dasar untuk belajar sepanjang hayat dengan mencakup berbagai aspek kehidupan. Salah satu aspek tersebut yaitu kebutuhan akan literasi matematika. Sistem pembelajaran abad 21, pendidikan Indonesia tidak hanya berfokus pada keterampilan 4C saja akan tetapi terdapat pengembangan dari keterampilan-keterampilan tersebut yaitu keterampilan siswa dalam menghadapi soal HOTS (higher order thingking skills). Literasi matematika soal HOTS di tingkat SMA/MA/SMK masih rendah, salah satu penyebabnya adalah kurangnya kemandirian belajar siswa. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan literasi matematika soal HOTS ditinjau dari kemandirian belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Subjek penelitian terdiri dari tiga orang siswa kelas X dimana setiap siswa mewakili masing-masing kategori kemandirian belajar, yaitu: rendah, sedang, dan tinggi. Pengumpulan data menggunakan metode angket, tes, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) siswa dengan kemandirian belajar rendah hanya mampu menguasai indikator mengidentifikasi masalah dan membuat kesimpulan; (2) siswa dengan kemandirian belajar sedang cukup baik dalam menguasai indikator literasi matematika akan tetapi kurang menguasai indikator mencari penyelesaian masalah; dan (3) siswa dengan kemandirian belajar tinggi mampu menguasai seluruh indikator literasi matematika. Oleh karena itu, tingginya tingkat kemandirian belajar siswa mempengaruhi kemampuan litera...