Kearifan lokal merupakan warisan budaya nenek moyang yang dilestarikan secara turun temurun dari generasi ke generasi berupa adat istiadat, norma, bahasa, kepercayaan, dan kebiasaan yang dijadikan sebagai pandangan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja kearifan lokal Sasak serta bagaimana bentuk relevansi kearifan lokal dengan materi PPKn kelas XI. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian etnografi. Adapun yang menjadi data penelitian ini yaitu kearifan lokal Sasak pada masyarakat Dusun Bayan Barat, Bayan, Lombok Utara. Data tersebut diperoleh dengan menggunakan metode pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian ini, ditemukan beberapa bentuk kearifan lokal yang terdiri dari ngurisan, begundem, awik-awik, perang topat, maen bentengan, begawe, banjar, dan bejango. Bentuk kearifan lokal tersebut memiliki relevansi dengan materi PPKn dan dijadikan sebagai sumber belajar sehingga dapat membantu peserta didik untuk mengaktualisasikan dirinya dalam kehidupan sehari-hari guna memperoleh pembelajaran yang bermakna dan berkesan.