Pendahuluan: Perawatan ortodonti kamuflase adalah perawatan untuk menyamarkan diskrepansi skeletal dengan mengubah posisi dan angulasi gigi-gigi pada lengkung rahang. Perawatan tersebut merupakan perawatan yang dapat dipilih selain bedah ortognatik bagi kasus maloklusi skeletal kelas III pada pasien dewasa. Maloklusi skeletal kelas III sering pula disertai dengan keadaan lain seperti gigitan terbuka anterior yang menambah kompleksitas modalitas perawatan. Tujuan laporan kasus ini untuk menjelaskan pilihan modalitas perawatan pasien maloklusi skeletal kelas III secara kamuflase ortodonti. Laporan kasus: Pasien wanita usia 19 tahun 2 bulan datang ke klinik Ortodonti RSGM FKG UI dengan keluhan gigi atas depan tidak teratur dan gigi depan atas dan bawah tidak bertemu. Diagnosis menunjukkan pola skeletal kelas III dengan posisi maksila dan mandibula terhadap basis cranii retrognati (SNA 73°, SNB 74°, ANB -1°) disertai dengan crowding sedang dan gigitan terbuka anterior. Tipe wajah pasien dolikofasial, simetris dan seimbang. Profil jaringan lunak dan skeletal cekung. Kasus ini dirawat dengan pendekatan ortodonti kamuflase tanpa pencabutan menggunakan piranti cekat standar Edgewise untuk mengoreksi crowding pada lengkung gigi atas dan bawah serta gigitan terbuka pada regio anterior. Perawatan ortodonti selesai dalam waktu 13 bulan dan crowding pada lengkung gigi atas dan bawah serta gigitan terbuka pada regio anterior telah terkoreksi. Simpulan: Perawatan ortodonti kamuflase pada maloklusi kelas III skeletal dengan gigitan terbuka anterior ringan merupakan pilihan perawatan yang cukup baik karena dapat mengoreksi maloklusi dengan kompensasi dentoalveolar sehingga diperoleh oklusi yang baik dan stabil. Hasil perawatan menunjukan hasil yang cukup baik dan dapat diterima oleh pasien.Kata kunci: Maloklusi skeletal kelas III, crowding, open-bite anterior, standar edgewise, ortodonti kamuflase. ABSTRACTIntroduction: Orthodontic camouflage is a treatment to disguise skeletal discrepancies by changing the teeth position and angulation in the jaw arch. This treatment is an option other than orthognathic surgery for skeletal class III malocclusion in adult patients. Skeletal class III malocclusion is often accompanied by other conditions such as an anterior open-bite which adds the complexity of the treatment modality. This case report was aimed to describe the choice of treatment modality for skeletal class III malocclusion patients by orthodontic camouflage. Case report: A female patient aged 19 years and two months came to the Orthodontic Clinics at the Faculty of Dentistry of University of Indonesia Dental Hospital (RSGM FKG UI) with complaints of irregular maxillary anterior teeth, and the maxillary and mandibular anterior teeth did not overlap. The diagnosis showed a skeletal class III pattern with the maxillary and mandibular position against the retrognathic cranii base (SNA 73°, SNB 74°, ANB -1°) accompanied by moderate crowding and anterior open-bite. The patient’s face type is dolichofacial, symmetrical and balanced, with the concave soft and skeletal tissue profiles. This case was treated with a non-extraction camouflage orthodontic approach using the standard edgewise fixed appliance to correct crowding in the maxillary and mandibular dental arches and open-bite in the anterior region. The orthodontic treatment was completed within 13 months, and crowding in the maxillary and mandibular dental arches and open-bite in the anterior region were corrected. Conclusion: Camouflage orthodontic treatment is a good treatment option for skeletal class III malocclusion with a mild anterior open-bite because it can correct malocclusion with dentoalveolar compensation to obtain a good and stable occlusion. The treatment results show good results and can be accepted well by the patient.Keywords: Skeletal class III malocclusion, crowding, anterior open-bite, standard edgewise, orthodontic camouflage.