Clinical value of ultrasound-guided percutaneous biopsy of pulmonary lesions

Abstract

ABSTRACT. The purpose of this study was to evaluate the applicability of ultrasound-guided percutaneous biopsy for the diagnosis and differentiation of various pulmonary lesions in a Chinese population. A total of 338 pulmonary lesions were biopsied with 18-gauge cutting needles, guided by ultrasound, and sent for histopathological analysis. The ultrasonographic characteristics of these lesions, procedure complications, and histopathological diagnoses were analyzed. Sufficient specimen for histopathologic analysis was obtained in 95.64% (351/367), and mild complications occurred in 2.72% (10/367) of the patients. Accurate diagnosis was obtained in 94.03% (315/335) of the patients; 16 were lost to follow-up. Using the combination of shape and echogenicity to distinguish benign vs malignant lesions, diagnostic sensitivity and specificity were 57.39 and 95.65%, respectively. No significant difference was found between malignant and benign lesions in blood flow signals. Ultrasound-guided core biopsy is valuable for the diagnosis, management, and prognosis of unknown pulmonary lesions. Shape and echogenicity on ultrasonography correlate well with histopathology and provide useful information for distinguishing between Ultrasound-guided percutaneous biopsy benign and malignant lesions. On the contrary, color Doppler is of little value for this purpose.

Pengaruh Karakteristik Lesi Terhadap Adekuasi Ambilan Sampel Sitologi Pada Tindakan Biopsi Jarum Halus Transtorakal-Tuntunan Usg

“…Ekhogenitas ditentukan dari visualisasi lesi dalam skala abu-abu dan dikategorikan menjadi hipoekhoik tanpa bintik-bintik hiperekhoik, hipoekhoik dengan bintik-bintik hiperekhoik ≤ 25% area, serta hipoekhoik dengan bintik-bintik hiperekhoik > 25% area. 7 Komponen lesi ditentukan dari bagian terbanyak (> 60%) area lesi dan dikategorikan menjadi solid atau kistik. Vaskularisasi ditentukan dengan aliran pembuluh darah intra lesi yang dinilai dengan USG colour Doppler, dan dikategorikan menjadi ≤ 2 pembuluh darah tervisualisasi dalam lesi > 2 pembuluh darah tervisualisasi dalam lesi.…”

“…Vaskularisasi ditentukan dengan aliran pembuluh darah intra lesi yang dinilai dengan USG colour Doppler, dan dikategorikan menjadi ≤ 2 pembuluh darah tervisualisasi dalam lesi > 2 pembuluh darah tervisualisasi dalam lesi. 7 Prosedur biopsi dengan penuntun USG diawali dengan melokalisir titik pungsi dan menentukan kedalaman titik pungsi, selanjutnya diberi titik marker permukaan kulit pada sela iga. Pasien saat dilakukan biopsi harus tidak dalam keadaan umum yang buruk yang memerlukan penanganan khusus.…”

“…Secara anatomis, inflamasi pulmonal biasanya mengenai satu atau sebagian segmen paru, yang menyebabkan bentuk mengerucut oleh karena konstriksi bronkhial. 7 Pada literatur lain disebutkan pneumonia memiliki bentuk tepi yang irreguler, bergerigi dan kadang tidak tegas. 2 Kebanyakan lesi maligna menunjukkan massa bentuk membulat disebabkan pertumbuhan ekspansi, tanpa titik hiperekhoik didalamnya, biasanya berbatas tegas dengan jaringan paru normal.…”

“…2 Kebanyakan lesi maligna menunjukkan massa bentuk membulat disebabkan pertumbuhan ekspansi, tanpa titik hiperekhoik didalamnya, biasanya berbatas tegas dengan jaringan paru normal. 2,7 Penelitian ini tidak menemukan adanya hubungan antara bentuk lesi dengan adekuasi ambilan sampel sitologi.…”

“…Pada USG dilatasi ini menyerupai tanda 'sama dengan (=)'. 7 Penelitian ini tidak menemukan hubungan antara ekhogenitas lesi dengan adekuasi ambilan sampel sitologi.…”