Angka beban global yang diakibatkan oleh kejadian resistensi antimikroba mendorong untuk dilakukan lebih banyak studi yang menelusuri strategi terapi terbaru guna mengurangi penambahan angka morbiditas dan mortalitas terutama pada negara dengan kasus penyakit infeksi yang sering. Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan ialah melalui pengamatan terhadap potensi alam. Bunga telang (Clitoria ternatea) merupakan tanaman hias yang banyak ditemukan di negara tropis seperti Asia Pasifik, Amerika Selatan dan Madagaskar. Warna ungu terang yang menjadi khas tanaman tersebut sudah banyak dimanfaatkan sebagai pewarna makanan alami di beragam masakan Asia. Selain itu, tanaman ini juga telah digunakan sejak lama sebagai obat tradisional dalam berbagai sediaan, terutama seduhan rebusan. Namun, pendekatan saintifik diperlukan untuk mendukung pernyataan berbasis empiris. Komponen antimikroba milik bunga telang tidak hanya terbatas pada bagian kelopak bunganya saja namun semua bagian tubuhnya, mulai dari akar hingga batang. Proses ekstraksi tanaman bunga telang menunjukkan komponen fitokimia yang berkhasiat terutama sebagai antimikroba melawan E. coli dan Bacilus cereus. Oleh karena itu, ulasan ini dibuat guna mengkompilasi berbagai penelitian yang melaporkan aktivitas antibakteri Clitoria ternatea.