Cobit Framework as a Guideline of Effective it Governance in Higher Education: A Review

Abstract

With the advent of the increasing and complex pace of Information Technology (IT) innovation, coupled with maximized investments in IT as a strategy for businesses to stay competitive in a volatile market, and executive decision makers should possess effective IT governance. Effective IT governance is viewed as a great mechanism to use information and processes which in turn leads to greater profits and present future benefits. Therefore, good IT governance structures guide organizations in better leveraging their IT spending on crucial business areas. The significance of IT governance affects the ability of the organization to fulfill its goals and IT governance assists in the minimization of risks and maximization of value by focusing on performance and leveraging IT to satisfy the organization's and customer's long-term demands. Currently, organizations are showing interest in adopting the best practices and standards for IT governance. A framework offers the boundaries, the principles to follow and the guidelines through which a vision is provided as a philosophical base and the construction structure. It offers the basic structure that is flexible to apply in a certain environment. Such framework used in this study is COBIT. COBIT offers effective practices throughout a framework and lays down activities in an organized and flexible structure. These practices assist in optimizing IT-enabled investments, guarantee delivery of service and offers protection against who's accountable for the wrongs. This paper focuses on the COBIT framework and the importance of its adoption in academic institution, universities and organizations. Some case studies are selected and analyzed of adopting COBIT framework in higher education institutions. These case studies are Australian Higher

Enhancing Online Business Marketing to Expand Market Shares through IT Governance

“…The formula used to calculate maturity indices are: {Σ(the number of answers x maturity values): (the number of questions x the number of respondents)}. Rounding scales of indices of maturity model levels are in the range of 0 (zero/non-existent) to 5 (optimized) [34]. Next, aggregates of maturity levels were computed through arithmetic means.…”

Tata Kelola Teknologi Informasi Dengan Kerangka Kerja Cobit 4.1 Pada PT.DUNIA Saftindo

“…PT.Dunia Saftindo dapat disebut DSI merupakan perusahaan yang bergerak pada bisnis retail yang berlokasi pada superblock mega kemayoran jakarta pusat,perusahaan ini menjual berbagai alat kesehatan dan keamanan seperti masker, tandu dan gas pemadam kebakaran.perusahaan ini juga mengikuti perkembangan jaman dengan melibatkan sistem informasi dalam bisnisnya yaitu dengan membuat website dengan tujuan untuk dapat bersaing dipasar dan membatu perusahaan untuk bekerja lebih efektiv dan efesien sesuai dari tujuan penerapan sistem informasi. Penerapan sistem infromasi berkaitan dengan Tata kelola TI karena jika Tata kelola TI dalam perusahaan tidak berjalan dengan baik maka manfaat dari penerapan sistem informasi tidak akan maksimal, pada dasarnya tata kelola TI adalah memberikan penilaian terhadap managemen rersiko atas penerapan strategi bisnis dan TI dalam perusahaan [10]. Adapun tujuan dari penerapan audit sistem ini adalah untuk mengevaluasi dan menjadikan hasil audit sebagai masukan atau tolak ukur untuk perusahaan dikedepannya,jika memiliki tingkat kematangan yang kurang pada domain tertentu maka perusahaan dapat meningkatkan kualitas pada bagian tersebut.…”

Penilaian Pengamanan Teknologi Pada Sistem Pembelajaran Elektronik Menggunakan Indeks Keamanan Informasi Di Politeknik Negeri Batam

“…Salah satu bentuk pemanfaatan TI di institusi pendidikan, yaitu adanya sistem pembelajaran elektronik atau biasa disebut dengan elearning. Elearning merupakan suatu metode pembelajaran menggunakan perangkat elektronik dan media digital (Chistensson, 2015 (Candiwan, et al, 2015), COBIT (Khther, et al, 2013), gabungan antara COBIT 4.1, ITIL v.3, dan ISO 27001 (Suwito, et al, 2016), dan Indeks KAMI (Septanto, 2017). Pada penelitian ini akan digunakan alat penilaian yang disusun oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Republik Indonesia, yaitu indeks keamanan informasi (KAMI).…”