Penggunaan teknologi CAD (Computer-Aided Design) dalam pendidikan kejuruan menjadi sangat penting untuk mempersiapkan siswa menghadapi dunia industri yang semakin maju. Autodesk Inventor, salah satu software CAD yang populer, memberikan kemampuan bagi siswa untuk merancang, memvisualisasikan, dan mensimulasikan produk mekanik dalam bentuk 3D. Penelitian ini bertujuan untuk mensosialisasikan penggunaan Autodesk Inventordi SMK Satria Nusantara dan mengukur dampaknya terhadap pemahaman dan keterampilan siswa dalam desain teknik. Metode penelitian yang digunakan meliputi beberapa tahap: persiapan dan perencanaan, pelaksanaan sosialisasi, evaluasi dan penilaian, serta tindak lanjut dan konsultasi. Tahap persiapan melibatkan identifikasi kebutuhan, penyusunan materi pelatihan, dan koordinasi dengan pihak sekolah. Pelaksanaan sosialisasi mencakup pembukaan, penyampaian materi, dan latihan praktik. Evaluasi dilakukan melalui tugas, kuis, dan penilaian hasil kerja siswa, serta umpan balik dari siswa dan guru. Tindak lanjut berupa dukungan teknis, penyediaan sumber daya tambahan, dan kolaborasi dengan industri. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman dan keterampilan siswa setelah mengikuti sosialisasi. Sebelum sosialisasi, sebagian besar siswa memiliki pemahaman dan keterampilan yang rendah dalam menggunakan Autodesk Inventor. Setelah sosialisasi, terjadi peningkatan pemahaman siswa dalam kategori "Sangat Baik" dan "Baik" sebesar 50%. Keterampilan praktik siswa juga meningkat, dengan 55% siswa berada dalam kategori "Baik" dan "Sangat Baik". Umpan balik dari siswa dan guru sangat positif, menunjukkan bahwa kegiatan sosialisasi ini relevan dan bermanfaat dalam meningkatkan kompetensi siswa. Sehingga sosialisasi penggunaan Autodesk Inventor di SMK Satria Nusantara efektif dalam meningkatkan pemahaman dan keterampilan siswa dalam desain teknik. Rekomendasi untuk pengembangan lebih lanjut mencakup peningkatan fasilitas teknologi di sekolah, integrasi pembelajaran CAD dalam kurikulum, dan kolaborasi lebih lanjut dengan industri untuk memperkuat kompetensi siswa dalam menghadapi tantangan di dunia kerja.