“…Prinsip pengembangan desa wisata adalah masyarakat dan pariwisata berkelanjutan, memanfaatkan berbagai potensi lokal yang ada di masyarakat (aspek alam, sosial dan budaya) dengan tetap memperhatikan kelangsungan hidup dan taraf hidup. (Dangi & Jamal, 2016;Fiorello & Bo, 2012;Ghidouche & Ghidouche, 2017;Giampiccoli, 2018;Havadi Nagy & Espinosa Segui, 2020;Hubner et al, 2023;Ismail et al, 2016;Juliana et al, 2022;Parani et al, 2021; Abdimas Siliwangi , 2019;Kibicho, 2008;Mahfud et al, 2018;Marinês et al, 2019;Mayaka et al, 2020;Sonjai et al, 2018;Stone, 2015;Sunuantari, 2017) Salah satu unsur pendukung pariwisata berkelanjutan di masyarakat adalah pemanfaatan rumah penduduk setempat untuk akomodasi/rumah pesta . (Anand et al, 2012;Balmford et al, 2009;Vuković & Ružičić, 2017;Wardhani, 2016) Prinsip homestay komunitas tidak hanya akomodasi, tetapi homestay juga ditawarkan sebagai paket wisata pendukung, dimana tuan rumah juga menyediakan berbagai fasilitas yang diharapkan oleh pengunjung, seperti: sejarah tamasya, kuliner khas lokal, dan juga diharapkan dapat menjadi panduan bagi pengunjung agar wisatawan mendapatkan pengalaman yang tidak diperbolehkan selama menginap di hotel/penginapan komersial lainnya.…”