Penyakit infeksi atau penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme merupakan penyakit yang banyak ditemukan di masyarakat. Menurut laporan WHO penyakit infeksi merupakan penyebab kematian terbesar pada anak-anak dan orang dewasa dengan jumlah kematian lebih dari 13 juta jiwa setiap tahun, serta menempati urutan kedua (25%) setelah kematian yang disebabkan oleh penyakit kardiovaskular (31%) dari 53,9 juta kasus penyebab kematian di dunia dan menjadi penyebab kematian utama pada anak dibawah umur 4 tahun.Pencegahan terhadap serangan infeksi dapat dilakukan dengan menggunakan antibiotik seiring dengan meningkatnya resistensi bakteri di dunia kesehatan maka perlu adanya penemuan obat baru. Sumber antibakteri baru dapat diperoleh dari senyawa bioaktif yang terkandung dalam suatu tumbuhan salah satunya dari daun leunca (solanum nigrum l) senyawa aktif alkaloid, saponin, tannin, fenolik, flavonoid, triterpenoid, steroid dan glikosida. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi senyawa aktif yang terkandung dalam fraksi etil asetat daun leunca dan mengetahui mekanisme aksi sebagai inhibitor pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Tahap awal dimulai dengan metode maserasi, kemudian dilakukan pemisahan senyawa berdasarkan tingkat kepolaran dengan fraksinasi. Hasil fraksinasi diujikan ke bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Fraksi n-heksan daun leunca memiliki aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Hal tersebut dapat dilahat dari hasil pengukuran rata-rata zona hambat yaitu fraksi n-heksan dengan konsentrasi 60 uqKata kunci: Daun leunca, Antibakteri, Solanum Nigrum L