Ginjal merupakan organ yang dibutuhkan dalam tubuh manusia dan dikategorikan sebagai organ vital untuk melaksanakan berbagai fungsi penting meliputi detoksifikasi, pengaturan cairan ekstraseluler, homeostasis, dan ekskresi metabolit toksik. Kerusakan pada ginjal dapat terjadi akibat paparan oleh agen nefrotoksik, pelarut, obat anti-inflamasi non steroid, senyawa glikol, obat antikanker, dan antibiotik. Dalam mengatasi hal tersebut, diperlukan sebuah adjuvant yang berfungsi sebagai nefroprotektor. Namun, pengobatan dengan adjuvant memiliki efek samping, sehingga pilihan terapi alternatif menggunakan tanaman dapat dikembangkan untuk mengatasi efek samping penggunaan adjuvant. Pepaya (Carica papaya L.) merupakan salah satu tanaman yang dilaporkan memiliki efektivitas nefroprotektif terhadap kerusakan ginjal. Tujuan review artikel ini adalah untuk mengetahui kandungan senyawa dalam tanaman pepaya dan potensinya sebagai nefroprotektor. Metode yang digunakan dalam penyusunan artikel review ini, yaitu studi literatur. Literatur yang digunakan merupakan artikel ilmiah yang dipublikasikan secara online dari berbagai situs seperti Google Scholar, PubMed, dan Researchgate menggunakan kata kunci spesifik. Penilaian terhadap literatur menggunakan metode Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses (PRISMA). Artikel ilmiah yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 13 artikel kemudian dianalisis dan disajikan dalam bentuk review article. Hasil studi literatur menunjukkan bahwa ekstrak biji, daun, dan akar pepaya serta jus buah pepaya mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, terpenoid, tanin, fenol, dan vitamin C. Berbagai bagian tanaman pepaya memiliki aktivitas sebagai nefroprotektor yang ditunjukkan melalui penurunan kadar kreatinin serum dan urea, serta didukung oleh pemeriksaan histopatologi. Dengan demikian, disimpulkan bahwa tanaman pepaya mempunyai efek nefroprotektif terhadap ginjal, sehingga berpotensi untuk dikembangkan menjadi produk nutrasetikal.