2009
DOI: 10.1007/bf03216460
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Comparison of metal toxicity bioassays based on inhibition of sporulation and spore release inUlva pertusa

Abstract: The present investigation involves the use of green marine macroalgae, U. pertusa, as a tool for bioassay of heavy metals (silver, arsenic, cadmium, cobalt, chromium, copper, iron, mercury, manganese, nickel, lead and zinc) prevalent in most industrial wastewaters. This is the first report of its kind wherein both, sporulation as well as spore release, is investigated synchronously. The EC 10 and EC 50 values obtained were also compared with toxicity norms of waste water quality criteria in Korea and global pe… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2
1

Citation Types

0
5
1
3

Year Published

2011
2011
2023
2023

Publication Types

Select...
7
1

Relationship

3
5

Authors

Journals

citations
Cited by 11 publications
(9 citation statements)
references
References 9 publications
0
5
1
3
Order By: Relevance
“…Bioasai Mikrotoks sangat efektif menentukan toksisitas logam dalam sampel lingkungan, walau bagaimanapun metode Mikrotoks ini memiliki sensitivitas rendah, waktu respon yang lama (15 menit hingga Jam). Hsieh et al, (2004) Pengujian toksistas bahan beracun lainnya telah dilaporkan menggunakan bioasai berbasis organisme hidup seperti bakteri Escherichia coli dimodifikasi dengan pbenzoquinone untuk menentukan ketoksikan logam Ag(I) (Yu et al, 2013), remis Perna viridis untuk menilai ketoksikan logam Ag (I) (Vijayavel, 2010), ikan Capoeta fusca untuk memantau ketoksian logam Hg(I) dan Ag(I) (Mansouri et al, 2011), algae Ulva pertusa untuk menganalisis ketoksikan logam Ag(I), As(I), Cd(II), Co(II), Cr(VI) dan Cu(II) (Han et al, 2009), copepod laut Acartia tonsa untuk menilai ketokiksian Ag(I) (Pedrosa et al, 2007) dan Pseudokirchneriella subcapitata dan Chlamydomonas rein-hardtii untuk mengevaluasi ketoksikan Ag(I) (Hiriart-Baer et al, 2006). Bioasai toksisitas ini telah berhasil menentukan ketoksikan dalam sampel lingkungan, tetapi waktu inkubasi antara organisme dan bahan toksik Ag(I) memerlukan waktu respons yang lama 6-96 jam.…”
Section: Beberapaunclassified
See 2 more Smart Citations
“…Bioasai Mikrotoks sangat efektif menentukan toksisitas logam dalam sampel lingkungan, walau bagaimanapun metode Mikrotoks ini memiliki sensitivitas rendah, waktu respon yang lama (15 menit hingga Jam). Hsieh et al, (2004) Pengujian toksistas bahan beracun lainnya telah dilaporkan menggunakan bioasai berbasis organisme hidup seperti bakteri Escherichia coli dimodifikasi dengan pbenzoquinone untuk menentukan ketoksikan logam Ag(I) (Yu et al, 2013), remis Perna viridis untuk menilai ketoksikan logam Ag (I) (Vijayavel, 2010), ikan Capoeta fusca untuk memantau ketoksian logam Hg(I) dan Ag(I) (Mansouri et al, 2011), algae Ulva pertusa untuk menganalisis ketoksikan logam Ag(I), As(I), Cd(II), Co(II), Cr(VI) dan Cu(II) (Han et al, 2009), copepod laut Acartia tonsa untuk menilai ketokiksian Ag(I) (Pedrosa et al, 2007) dan Pseudokirchneriella subcapitata dan Chlamydomonas rein-hardtii untuk mengevaluasi ketoksikan Ag(I) (Hiriart-Baer et al, 2006). Bioasai toksisitas ini telah berhasil menentukan ketoksikan dalam sampel lingkungan, tetapi waktu inkubasi antara organisme dan bahan toksik Ag(I) memerlukan waktu respons yang lama 6-96 jam.…”
Section: Beberapaunclassified
“…Berdasarkan data pada Tabel 2, prestasi toksisitas bioasai bakteri laut A. fisheri yang dibandingkan dengan beberapa pengujian secara bioasai menggunakan berbagai organisme. Toksisitas bioasai menggunakan bakteri A. fischeri menunjukkan prestasi yang lebih baik dalam waktu respons jika dibandingkan dengan bioasai menggunakan bakteri (Yu et al, 2013), ikan (Mansouri et al, 2011), ganggan hijau (Han et al, 2009) dan kerang hijau (Vijayavel 2010). Nilai EC50% yang hampir sama yang diperoleh dalam penelitian ini dengan hasil yang dilaporkan menggunakan E. coli yang dimodifikasi dengan benzoquinone (Yu et al, 2013).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…The test measures the inhibition of the reproduction on the margins of the thallus by quantifying the colour changes exhibited by the thallus (i.e., caused by the release of reproductive cells) [ 20 ]. Ecotoxicity testing using U. australis has some advantages over conventional chemical techniques, namely, ease of use, sensitivity, cost, efficiency, environmental relevance, repeatability, and reproducibility [ 16 , 19 , 20 , 22 , 23 , 24 , 25 , 26 ].…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%
“…Guidelines for TIEs recommend a range of test organisms, but no complete protocols have been developed with macroalgae, despite their significance as bio-engineers and primary producers in coastal and estuarine waters. A macroalgal toxicity test, based on the inhibition of sporulation in the macroalga, Ulva pertusa, has recently been proposed as a new ISO standard method which has several advantages over other currently employed techniques (Han and Choi, 2005;Han et al, 2007Han et al, , 2008Han et al, , 2009). For example, this cost and time-effective test only requires a cell plate and a small volume of water.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%