Prosedur Seksio Sesarea (SS) seringkali menyebabkan nyeri sedang hingga berat selama 48 jam. Tujuan manajemen nyeri pascabedah adalah untuk memberikan kenyamanan pada pasien, menghambat impuls nosiseptif, dan menumpulkan respon neuroendokrin terhadap nyeri, yang dengan demikian mempercepat kembalinya fungsi fisiologis. Selain itu, manajemen nyeri yang adekuat pada pasien SS memungkinkan mobilisasi dini untuk mencegah risiko tromboemboli yang meningkat selama kehamilan dan pasien perlu bebas nyeri untuk merawat bayi serta memberikan ASI secara efektif. Mekanisme nyeri pascabedah terdiri dari sensitisasi perifer dan senstisasi sentral dari susunan saraf. Dampak klinik sensitisasi sistem saraf berupa hiperalgesia dan alodinia. Sensitisasi pascabedah akan mengakibatkan penderitaan bagi pasien sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas pascabedah, oleh karena itu manajemen nyeri pascabedah harus ditujukan ke arah pencegahan dan meminimalkan terjadinya proses sensitisasi. Analgesia multimodal dengan mengkombinasi obat yang menghambat sensitisasi perifer dan sentral, dengan opioid sebagai analgesia penyelamat dapat menjadi pilihan untuk memberikan manajemen nyeri yang adekuat dan meminimalkan efek samping.
Current Practice for Post Operative Pain Management in Caesarean Section
Abstract
Caesarean section (CS) is frequently followed by moderate to severe pain up to 48 hours after surgery. Postoperative pain management is aimed to provide postoperative comfortness, inhibits nociceptive impulse, and blunts neuroendocrine response to pain, thus enhance the return of physiological function. Moreover, an adequate pain management in CS patients allows early mobilization in preventing the increased of thromboemboli risk during pregnancy, the need of patients to be pain free in taking care of the baby as well as effective breastfeeding. Postoperative pain mechanism consists of peripheral and central senzitisation of nervous system. Clinical impact of nervous system sensitization including hyperalgesia and allodynia. Postoperative sensitization resulted in patient’s suffering that increase morbidity and mortality rate eventually. Therefore, postoperative pain management should be directed to prevent and minimalize sensitization process. Multimodal analgesia by combining analgesics inhibited peripheral and central sensitization, with opioid as rescue analgesic may be preferred to provide adequate pain management and to minimalize the adverse effects.