2005
DOI: 10.1017/s0265021505000529
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Complaints of sore throat after tracheal intubation

Abstract: Postoperative throat complaints frequently arise after tracheal intubation for general anaesthesia in the first 2 postoperative days, but they are of limited intensity and duration.

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

16
204
6
19

Year Published

2007
2007
2024
2024

Publication Types

Select...
8

Relationship

0
8

Authors

Journals

citations
Cited by 215 publications
(245 citation statements)
references
References 21 publications
16
204
6
19
Order By: Relevance
“…22,23 In our study, two study groups were not statistically different in terms of gender, age, weight, duration of surgery and duration of intubation.…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 46%
“…22,23 In our study, two study groups were not statistically different in terms of gender, age, weight, duration of surgery and duration of intubation.…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 46%
“…Nyeri tenggorok pascaoperasi terjadi karena iritasi dan juga inflamasi lokal akibat trauma pada saat laringoskopi dan pemasangan pipa endotrakeal di daerah faring, laring, dan juga trakea. [1][2][3][4][5] Angka kejadian POST setelah pemasangan pipa endotrakeal (ETT) ialah 6-76%. Walaupun POST merupakan komplikasi ringan, namun memberikan kontribusi terhadap morbiditas pascaoperasi, kepuasan pasien, dan merupakan efek samping yang sering dikeluhkan pasien pada periode pascaoperasi.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…[1][2][3] Beberapa tindakan nonfarmakologi yang dapat dilakukan adalah menggunakan pipa endotrakeal dengan ukuran yang lebih kecil, pemberian jeli pelicin yang larut dalam air pada ETT, insersi ETT ke saluran napas dengan hati-hati, melakukan intubasi setelah benarbenar relaks, melakukan pengisapan lendir di daerah orofaring dengan hati-hati, melakukan ekstubasi setelah balon ETT dipastikan sudah kempis, mempertahankan tekanan balon ETT kurang dari 30 mmHg, dan penggunaan pipa endotrakeal low-pressure cuff. 1,[3][4][5] Beberapa metode farmakologi yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan inhalasi beklometason, pemberian steroid topikal pada balon ETT, injeksi deksametason intravena, inhalasi flutikason propionat, kumur-kumur dengan azulen sulfonat, kumur-kumur dengan non-steroidal antiinflammatory drug (NSAID) seperti aspirin dan benzidamin hidroklorida, kumur-kumur memakai antagonis reseptor N-methyl D-aspartate (NMDA) seperti ketamin sebelum operasi. [1][2][3][6][7][8] Pada penelitian yang menggunakan lozenge Strepsils ® (dibenal 1,2 mg, amilmetakresol 0,6 mg) untuk penatalaksanaan penyakit radang mulut pada 22 pasien dan kasus bedah mulut 20 orang, dilaporkan bahwa Strepsils ® efektif untuk profilaksis dan juga penyembuhan pada peradangan mulut.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Incidences of post-operative sorethroat (POST) are reported to vary from 28% to as high as 80%. [1][2][3][4][5] In a study conducted by Macario et al in 999, patients rated Postoperative sore throat (POST) as their 8 th most undesirable experience in the post-operative period [6] . Increased hospital stay periods and delayed discharges in daycare cases have also been attributed to development of post-operative sore throat [6] .…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%