Abstrak: Keterlambatan rujukan merupakan penyumbang kematian maternal. Hasil pemantauan lapangan menunjukan satu kasus kematian ibu usia kehamilan 36 minggu dengan eklampsia disebabkan karena kurangnya pengetahuan ibu, keluarga dan kelompok masyarakat mengenal secara dini tanda, gejala, risiko, komplikasi maternal serta ketidakmampuan mengambil keputusan merujuk/menghubungi bidan/tenaga kesehatan. Tujuan pengabdian adalah membentuk kelompok masyarakat mandiri yang mampu mendeteksi tanda gejala kegawatdaruratan maternal untuk mencegah keterlambatan rujukan maternal. Metode kegiatan pengabdian terdiri dari 3 tahap, yaitu tahap 1 memberikan pretest dan penyuluhan serta demonstrasi penggunaan lembar pemantauan deteksi dini kegawatdaruratan maternal kepada mitra sasaran, tahap 2 tim pengabmas melakukan pendampingan dan pembinaan pada mitra di rumah menggunakan lembar pemantauan, dan tahap 3 melakukan evaluasi kegiatan menghadirkan mitra dan posttest dengan 20 butir soal kuesioner. Mitra Pengabdian adalah tokoh masyarakat, kader, keluarga yang tinggal serumah, dan ibu hamil berjumlah 40 orang. Hasil yang diperoleh terdapat peningkatan pengetahuan dengan kategori baik sebesar 53% dan adanya kemampuan melakukan pemantauan deteksi dini kegawatdaruratan maternal menggunakan lembar pemantauan 100%.Abstract: Delays in maternal referral can lead to maternal mortality. A 36-week pregnant woman with eclampsia died due to a lack of knowledge among the mother, family, and community in recognizing early signs, maternal risks, complications, and the inability to make referral decisions or contact healthcare professionals. This community service aims to develop self-sufficient community organizations to avoid maternal referral delays. The activities are divided into three stages: Pretesting, counseling, and showing the use of early detection monitoring sheets are all part of Stage 1. Stage 2 directs and supports the target partners in their homes using monitoring sheets. The activities are evaluated in Stage 3 with the participation of target partners, followed by a post-test. Community leaders, community health workers, co-residing family members, and 40 pregnant women are among the project’s collaborators. The results demonstrate a 53% increase in knowledge and a 100% ability to monitor early identification of maternal emergencies utilizing the monitoring sheets.