Congenital Talipes Equinovarus (CTEV) merupakan kelainan kongenital yang idiopatik dengan angka kejadian 1: 1.000 kelahiran. CTEV belum diketahui penyebabnya namun banyak bukti menyebutkan bahwa genetik dan faktor lingkungan memiliki kontribusi besar pada angka kejadiannya. CTEV dalam jangka pendek dapat mengakibatkan kaki menjadi kurang fleksibel. CTEV yang tidak tertangani berakibat pada gangguan berjalan hingga gambaran citra tubuh yang buruk pada anak yang menuju masa remaja. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi asuhan keperawatan yang dapat dilakukan pada neonatus dengan CTEV. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Metode pengambilan data yaitu dengan wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Hasil studi kasus menunjukkan masalah keperawatan utama pada neonatus dengan CTEV yaitu gangguan mobilitas fisik. Permasalahan tersebut dapat ditangani oleh perawat berlandaskan rujukan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), dan evidence based practice. Intervensi yang dapat dilakukan berdasarkan evidence based practice diantaranya metode ponseti sebagai koreksi CTEV yang membutuhkan kolaborasi antara perawat dan dokter, dan juga melibatkan orang tua dalam perawatannya (family centered care). Motode ponseti sangat efektif untuk memperbaiki kelainan bentuk CTEV sehingga meminimalkan gangguan mobilitas fisik pada pasien. Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan perawat mampu melaksanakan peran sebagai educator dengan mendampingi orang tua dalam selama masa pengobatan dan perawatan anak.Keywords: Clubfoot, Congenital Talipes Equniovarus, CTEV, Kongenital