Jambu air var. Cincalo Weha merupakan plasma nutfah tanaman lokal yang berasal dari Desa Gondrong, Provinsi Banten. Jambu ini memiliki potensi ekonomi untuk dikembangkan, namun tidak diimbangi dengan ketersediaan bibit jambu air yang berkualitas. Kultur jaringan merupakan salah satu alternatif penyediaan bibit yang seragam, bebas penyakit dan dalam jumlah besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penyinaran dan ZPT (2,4-D dengan BAP) dalam menginduksi kalus daun jambu air var. Cincalo Weha secara in vitro. Rancangan percobaan yang digunakan Rancangan Petak Terbagi dengan Rancangan Acak Kelompok sebagai rancangan dasar, ulangan 4 blok dan terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah penyinaran: 16 jam (L1) dan 24 jam (L2). Faktor kedua adalah ZPT (2,4-D dan BAP): (tanpa 2,4-D dan BAP) (K0); (2,4-D 1 mg/L + BAP 0,5 mg/L) (K1); (2,4-D 2 mg/L + BAP 0,5 mg/L) (K2); dan (2,4-D 3 mg/L + BAP 0,5 mg/L) (K3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penyinaran tidak berpengaruh terhadap diameter kalus dan luasan kalus. Sedangkan, perlakuan ZPT (2,4-D 2 mg/L + BAP 0,5 mg/L) memberikan hasil terbaik pada parameter diameter kalus umur 8 MST (1,05 cm) dan 10 MST (1,24 cm), serta luasan kalus umur 8 MST (1,16 cm 2 ) dan 10 MST (1,47 cm 2 ).