“…GNSS yang telah dikembangkan antara lain: (i) GPS dikembangkan oleh Amerika Serikat yang menyediakan layanan penentuan posisi secara global, (ii) Glonass dikembangkan oleh Rusia yang juga telah menyediakan layanan secara global, (iii) Galileo milik Eropa yang bekerja sama dengan European Space Agency (ESA), (iv) Sistem navigasi regional Beidou yang dikembangkan oleh China (Bakara, 2011), dan masih banyak lagi negara-negara yang terus meningkatkan dan melengkapi kemampuan GNSS sehingga dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh negara-negara di dunia. Banyaknya satelit GNSS yang beroperasi di atas wilayah Indonesia saat ini sangat menguntungkan untuk penentuan posisi secara seketika maupun melalui pengolahan data (post processing), termasuk satelit Beidou milik China yang beroperasi di Asia Pasifik (Gumilar et al, 2017;Bramanto et al, 2017;Gumilar et al, 2018) Pada dasarnya prinsip penentuan posisi dengan menggunakan GNSS adalah berbasiskan metode reseksi dengan jarak. Pengukuran jarak menggunakan GNSS dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu pseudorange dan phaserange.…”