Pendahuluan. Bile reflux gastritis adalah refluks empedu ke gaster yang ditandai dengan rasa mudah kenyang, tidak nyaman di perut, mual, dan muntah. Bile reflux gastritis umumnya terjadi setelah pembedahan, termasuk gastrektomi parsial, vogotomi trunkus, piloroplasti, kolesistektomi, atau sfingteroplasti. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat gambaran endoskopi pasien dengan bile reflux gastritis serta lokasi abnormalitas yang ditemukan pada hasil endoskopi pasien di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang. Metode. Data penelitian diambil dari rekam medis pasien endoskopi di Rumah Sakit Saiful Anwar Malang dari tanggal 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2016 yang memenuhi kriteria inklusi bile reflux gastritis. Lokasi kelainan dibedakan dekat dan jauh dari pilorus. Lokasi yang dekat dengan pilorus adalah antrum, pilorus, duodenum, dan distal duodenum. Lokasi yang jauh dari pilorus adalah esofagus, esofagogastric-junction, fundus, corpus, dan angulus. Hasil. Dari 3.491 pasien yang dilakukan endoskopi di RSSA selama 5 tahun, didapatkan 1.949 pasien gastritis (55,83%). Dari 1.949 orang pasien gastritis, didapatkan total 120 subjek yang memenuhi kriteria inklusi dengan data lengkap yang terdiri dari 62 laki-laki (51,67%) dan 58 perempuan (48,33%). Hiperemia terbanyak didapatkan di antrum (96), erosi terbanyak di antrum (43), edema terbanyak di pilorus (18), dan ulkus terbanyak di antrum (14). Persentase hiperemia, erosi, dan edema didapatkan jauh dari pilorus sebanding dengan yang dekat dengan pilorus. Akan tetapi, untuk ulkus lebih banyak didapatkan berada dekat dengan pilorus (75,68%). Simpulan. Hiperemia, erosi, dan ulkus terbanyak di daerah antum, sedangkan edema terbanyak di daerah pilorus. Hiperemia, erosi, dan edema terdapat di semua bagian, sedangkan ulkus lebih banyak pada lokasi di dekat pilorus.