Peran UMKM dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia sangatlah penting karena banyaknya tenaga kerja yang terserap pada sektor ini. Pasca Covid-19 hingga saat ini, UMKM semakin berkembang dan berinovasi. Salah satu cara pemerintah untuk menghidupkan kembali laju pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah dengan menekan laju inflasi dan menurunkan suku bunga. Jika dilihat dari hasil penelitian yang ada, inflasi dan suku bunga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan UMKM. Penelitian lainnya mengungkapkan bahwa jumlah angkatan kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kenaikan jumlah UMKM. Penelitian ini ingin melihat pengaruh dari Pertumbuhan Angkatan Kerja, Inflasi dan Suku Bunga terhadap Jumlah UMKM dengan metode regresi linier berganda dimana analisis regresi linear berganda dilakukan untuk mengetahui arah dan seberapa besar pengaruh variabel independent (bebas) terhadap variabel dependen (terikat). Penelitian ini berhasil mendapatkan persamaan regresi liner berganda untuk menentukan Jumlah UMKM (Y) berdasarkan Jumlah Angkatan Kerja (X1), Inflasi (X2) dan Suku Bunga (X3) yaitu Y = 884672 - 1,6X1 - 401729,7X2 - 2239731,6X3. Dari hasil analisis regresi yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa secara simultan atau bersama-sama, Angkatan Kerja (X1), Inflasi (X2) dan Suku Bunga (X3) berpengaruh signifikan terhadap Jumlah UMKM (Y) dimana nilai R square = 93,84%. Sementara sisanya 6% dipengaruhi oleh variabel diluar dari yang diteliti. Jika dilihat secara terpisah, Angkatan Kerja (X1) dan Suku Bunga (X3) secara signifikan memberikan pengaruh terhadap Jumlah UMKM dimana P-value untuk Angkatan Kerja 0,0029 < 0,05 dan P-value untuk Suku Bungan 0,022 < 0,05. Sedangkan variabel Inflasi (X2) cukup memberikan pengaruh yang signifian terhadap Jumlah UMKM karena nilai dari P-value sedikit diatas 0,05 yaitu 0,06.