Fatty hydroxamic acids (FHAs) have been successfully synthesized from coconut oil by a one-step lipase catalyzed reaction. FHAs are the acids that are based on fatty acids. Their hydrophobicity can be use for some applications such as surfactant and metal ions extraction from aqueous media. This paper describes enzymatic synthesis of FHAs from coconut oil by reacting hydroxylamine with the substrate catalyzed by a lipase. The lipase used was Lipozyme, a commercially lipase of Mucor meihe fixed on a polymer anion exchange resin. The use of immobilized lipase as the catalyst for the preparation reaction provides an easy isolation of the enzyme from the products and other components in the reaction mixture. In addition, it also allows the reaction to be carried out under mild conditions, which reduces the reaction's side products. The optimum preparation conditions obtained were as follows; the reaction temperature was 30 o C, the reaction time was 30 h, the ratio of coconut oil : lipozyme (g : g) was 29.5, and the ratio of hydroxylamine : coconut oil (mmol : mmol) was 6. The solvent used was hexane. The purified products were characterized by qualitative test, such as FTIR spectroscopy and HPLC.
ABSTRAK BERBAHASA INDONESIAAsam-asam lemak hidroksamik (ALH) telah berhasil disintesis dari minyak kelapa menggunakan lipase sebagai katalis. ALH adalah asamasam turunan asam lemak, oleh karena itu sifat hidrofobisitasnya dapat digunakan untuk beberapa aplikasi seperti surfaktan dan ekstraksi ion-ion logam dari media larutan air. Tulisan ini menggambarkan sintesis ALH dari minyak kelapa secara enzimatis dengan mereaksikan hidroksilamina dengan substrat menggunakan katalis lipase. Lipase yang digunakan adalah lypozyme, yaitu suatu lipase komersial dari Rhizomucor miehei yang diimmobilisasi ke dalam resin penukar anion. Penggunaan lipase yang diimobilisasi sebagai katalis disebabkan kemudahan isolasi produk dari komponen-komponen lain dalam campuran reaksi. Lypozyme juga memungkinkan reaksi berlangsung pada suhu rendah yang tentunya mengurangi resiko terbentuknya produk samping. Kondisi-kondisi optimum yang diperoleh adalah suhu reaksi 30 o C, waktu reaksi 30 jam, rasio minyak kelapa : lypozyme (g : g) adalah 40 : 1 dan rasio hidroksilamina : minyak kelapa (mmol : mmol) adalah 2,21 : 1. Pelarut yang digunakan adalah heksana. Produk yang telah dimurnikan telah karakterisasi menggunakan tes kualitatif, spektroskopi infra merah dan CHN elemental analysis.