Proses pembedahan adalah proses pembukaan bagian tubuh yang akan ditangani dan diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka. Kondisi ini memungkinkan terjadinya infeksi yang dapat dicegah dengan pemberian antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai DDD penggunaan antibiotik pada pasien rawat inap bedah umum di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilacap. Evaluasi penggunaan obat dengan DDD bertujuan untuk melihat gambaran dosis pemeliharaan rata-rata per hari suatu obat yang digunakan sebagai indikasi utama pada orang dewasa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang akan dianalisis dengan DDD (Defined Daily Dose). Metode penelitian ini adalah retrospektif dengan menggunakan purposive sampling. Sampel penelitian sebanyak 162 rekam medis pasien dengan kriteria inklusi, pasien dewasa berusia 18-60 tahun yang mendapat terapi antibiotik serta data medis dan konsumsi obat lengkap pasien periode Januari–Juni 2019. Data yang diperoleh dianalisis pola penggunaan antibiotik dan dilakukan menghitung nilai DDD. DDD/100 hari tidur untuk gentamisin adalah 0,260. Ciprofloxacin adalah 0,279 untuk penggunaan parenteral, dan 0,112 untuk penggunaan oral. DDD sefalosporin generasi pertama adalah 0,391 untuk sefadroksil dan 4.092 untuk sefazolin. Sefalosporin lainnya adalah 0,012 untuk anbasin, sefotaksim 0,012, seftazidim 0,112, seftizoksim 0,056, seftriakson 25.893, sefiksim 0,335, sefoperazon 0,112, dan sefoperazon-sulbaktam 0,112. DDD/100 hari tidur untuk penisilin adalah 1.007, carbapenem 1.004, metronidazol 12.227, klindamisin 0,112, azitromisin 0,186 dan doksisiklin 0,223. Kesimpulan penelitian ini DDD/100 bed days tertinggi adalah ceftriaxone.